Tujuan Keberadaan Kita di Dunia, 5 Februari 2017

Ef. 3:2-8

Pdt. Dawis Waiman, M.Div.

Saudara, kalau kita perhatikan kehidupan daripada rasul Paulus, maka kita akan mendapatkan satu gambaran yang sangat nyata sekali mengenai seorang yang diselamatkan bukan melalui perbuatan dia, bukan melalui kekuatan dia, tetapi melalui anugerah pemilihan Allah di dalam kehidupan dia. Pada waktu Paulus berkata,“Aku adalah orang yang paling hina di antara semua orang kudus,” pada waktu Paulus berkata,“Aku adalah orang yang paling berdosa dari antara semua manusia yang berdosa,” itu bukan berarti Paulus adalah orang yang membutuhkan anugerah keselamatan dan orang lain tidak membutuhkan anugerah keselamatan. Tetapi yang Paulus maksudkan adalah dia adalah orang yang berdosa, dia adalah orang yang tidak layak di hadapan Allah, tetapi Tuhan telah telah karuniakan anugerah keselamatan itu bagi diri dia seperti halnya juga yang dialami oleh orang-orang berdosa lainnya di dalam kehidupan mereka. Jadi baik Paulus maupun semua manusia yang berdosa lain kalau ingin mendapatkan hidup yang kekal mereka harus datang kepada Kristus yang menebus dosa mereka, menyucikan dosa mereka, dan itu semua adalah dikarenakan karunia Tuhan bagi setiap orang berdosa. Tanpa karunia itu, tanpa pemilihan Tuhan, tanpa pertolongan daripada Roh Kudus yang menarik mereka untuk datang kepada Yesus Kristus, nda ada satu pun orang yangbisa menikmati hidup yang kekal di tengah-tengah dunia ini. Itu sebabnya, Saudara, ketika Paulus melayani ke Damaskus itu untuk  menganiaya orang-orang Kristen, menangkap mereka, lalu membunuh mereka juga di dalam tugas yang dia terima daripada imam-imam besar dari Yerusalem, mendadak Tuhan menyatakan diri-Nya kepada Paulus dan mengubah seluruh kehidupannya. Dan saat itulah, ini menjadi satu ilustrasi bagaimana keselamatan itu hanya dimungkinkan kalau Tuhan memberikan karunia bagi orang yang berdosa dan melawan Tuhan Allah itu.

Dan setelah Paulus diselamatkan, dikaruniakan satu kehidupan yang kekal, Alkitab kemudian di dalam Surat Efesus ini mengatakan, Tuhan memberikan dua tugas penting kepada Rasul Paulus ini, yaitu yang pertama dia ditugaskan untuk menjadi pemberita dari kekayaan Kristus yang tidak terduga itu kepada orang-orang bukan Yahudi. Jadi Saudara, pada waktu Paulus diberikan tugas itu, dia mengerti sekali, ketika dia dipanggil menjadi seorang rasul, dia memiliki tanggung jawab untuk membawa berita anugerah Tuhan melalui kehidupan, saksi daripada hidupnya itu kepada orang-orang dunia. Dia memiliki tugas untuk menyatakan bahwa dosa tidak mungkin bisa membuat seseorang itu diterima di sisi Tuhan. Dan nda ada seorang pun yang memang inginkan Tuhan dalam kehidupan dia, termasuk diri dia.Itu betul-betul begitu nyata contoh daripada orang yang menolak Tuhan. Tetapi ketika Tuhan beranugerah, apa yang tidak mungkin dia terima itu dia terima. Apa yang dianggap tidak benar, dia boleh mendapatkan pengertian itu adalah sesuatu yang benar. Karena itu pada waktu dia merenungkan kembali akan kasih Tuhan dalam kehidupan dia, dia manyadari satu hal, ini betul-betul kekayaan Kristus yang sungguh-sungguh tak terduga sama sekali, yang Tuhan sudah berikan dalam kehidupan dia. Karena memang dalam pemikiran Paulus, dia nda ada satu lintasan pun, satu detik pun dalam pikirannya bahwa Yesus adalah Tuhan. Yesus adalah yang Mesias yang diurapi oleh Tuhan untuk datang menebus dosa manusia, termasuk dosa daripada hidupnya sendiri, itu nggak pernah terlintas sama sekali tapi Tuhan beranugerah untuk menyatakan itu bagi diri dia. Dan pada waktu dia menyadari itu, dia menerima itu, Kisah Rasul mengatakan, begitu Ananias-Safira datang menumpangkan tangannya kepada Paulus sehingga matanya yang buta menjadi melihat dan dia dipenuhi oleh Roh Kudus, di dalam perikop berikutnya dia tidak menunda untuk pergi memberitakan Kristus di dalam kehidupan dia. Sesuatu tindakan yang membuat semua orang tercengang. Heran, kenapa bisa begitu.

Orang yang melawan Tuhan, sekarang menjadi orang yang berpihak kepada Tuhan Yesus. Orang yang ingin mengejar orang-orang Kristen dan membunuh mereka, sekarang menjadi orang yang berada di dalam bagian atau pihak daripada orang Kristen yang dikejar dan ingin dibunuh oleh orang-orang Yahudi. Nah ini menimbulkan satu ketidakmengertian dalam kehidupan daripada orang-orang Kristen sendiri atau bahkan mungkin daripada kehidupan orang-orang Yahudi yang menentang orang-orang Kristen sendiri. Nah di situlah terletak satu hikmat Allah yang luar biasa sekali, yang begitu kaya sekali, yang Tuhan nyatakan melalui kehidupan daripada Rasul Paulus ini. Dia begitu giat bagi Tuhan untuk memberitakan Injil, karena apa? Dia sadar, memberitakan Injil, memberitakan mengenai Kristus, itu adalah satu kehormatan yang besar sekali, satu anugerah yang istimewa sekali yang ia boleh terima dari Kristus sendiri, sehingga dia dapat menjadi alat Tuhan untuk memberitakan Injil, sesuatu yang tidak mungkin bisa dibayar dengan seluruh kekayaan yang ada di dunia ini maupun bahkan nyawanya sendiri sekalipun kalau harus dikorbankan demi berita Injil tersebut. Itu sebabnya, Saudara, ketika Paulus menulis suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus berkata satu kalimat yang begitu suka dikutip oleh orang-orang Kristen ketika mereka menemukan keluarga mereka meninggal di tempat penghiburan, ya, tempat orang mati tersebut,di situ dikatakan, “bagiku hidup adalah Kristus, dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan kecuali aku harus bekerja bagi Kristus.” Ini adalah sesuatu perkataan yang benar-benar mengerti sekali kenapa dia ada dalam dunia ini, apa yang menjadi tujuan dia menjadi seorang Kristen dalam kehidupan dia, yaitu seluruh hidup dia harus diserahkan bagi Tuhan untuk Tuhan Yesus saja, karena Tuhan telah menebus dia dan memilikikehidupan dia, karena Tuhan telah membeli dia secara lunas daripada kehidupan yang berdosa dan yang melawan daripada Tuhan Allah. Nah Saudara, jadi pada waktu Paulus mendapatkan karunia keselamatan dia langsung sadar, “aku memang tidak layak sama sekali untuk itu,” dan dia sungguh sadar, ini hanya sepenuhnya adalah karunia Tuhan dalam kehidupannya. Dan pada waktu dia mengerti ini, dia menjadikan dirinya sebagai orang yang berhutang Injil kepada orang-orang bukan Yahudi, kepada orang-orang yang pintar maupun yang tidak pintar dalam kehidupannya. Dan dia mulai saat itu menjadikan dirinya orang yang berhutang Injil untuk memberitakan Injil kepada semua orang.

Saudara,ini adalah gambaran dari orang yang mengerti makna daripada anugerah Tuhan dalam kehidupan dia. Ini adalah orang yang mengerti sekali bagaimana hidup di dalam terang anugerah Tuhan atau kelimpahan anugerah Tuhan di dalam kehidupan daripada diri dia. Dan Saudara, ini juga berarti keselamatan, hidup kekal itu, adalah sesuatu yang bukan bersifat personal saja. Keselamatan atau hidup kekal itu bukan sesuatu yang diperuntukkan hanya bagi diri kita saja. Memang keselamatan atau hidup kekal itu pasti bermula dari personal, dari pribadi-pribadi tertentu, misalnya ketika Yesus Kristus datang ke dalam dunia ini, Dia memulai pelayanan-Nya memberitakan Injil kepada 12 orang. Dari 12 rasul, itu adalah sesuatu yang personal, yang diterima oleh masing-masing pribadi daripada rasul tersebut. Tetapi ketika mereka sudah menerima ini, apakah mereka hanya berhenti di situ saja? Apakah Injil itu hanya untuk diri mereka saja? Apakah mereka hanya menjadi orang Kristen saja seumur hidupnya sampai saat ini hanya terdiri daripada 12 orang saja atau 500 orang pada waktu Yesus bangkit dan naik ke atas Sorga? Alkitab mencatat, nda berhenti di situ, tetapi Injil ituterus berkembang, terus bertumbuh, terus menyebar sampai ke seluruh dunia. Nah Saudara, saya percaya ini adalah sifat daripada Kerajaan Allah dan sifat daripada orang yang ada di dalam Kerajaan Allah.

Di dalam Matius 13:31-35 di situ Tuhan Yesus menggambarkan Kerajaan Allah itu dengan dua perumpamaan, yaitu perumpamaan biji sesawi dan perumpamaan tentang ragi. Pertama, Tuhan Yesus berkata, Kerajaan Allah itu seperti sebuah biji sesawi yang kecil sekali dibandingkan seluruh biji yang lain. Tapi ketika dia ditanamkan dia tumbuh, lalu tumbuh menjadibesar bahkan lebih besar dari sayur. Bukan hanya sayur, tapi menjadi sebuah pohon yang rindang, yang rimbun, di mana burung-burung bisa hinggap di dahan pohon tersebut. Lalu selain itu, Tuhan Yesus berkata, hal Kerajaan Sorga itu adalah seperti ragi yang ditaruh di dalam satu wadah lalu dicampurkan dengan bahan yang lain, di situ diambil tiga sukat daripada ragi itu tetapi tiga sukat itu, sesuatu yang sedikit sekali, bisa mengkamirkan seluruh daripada adonan yang ada. NahSaudara, ini berarti ketika kita menerima Injil, ketika kita menerima keselamatan dari Tuhan yang bersifat pribadi tersebut, kita ndak mungkin berhenti pada diri kita sendiri. Injil itu tidak boleh stop pada diri kita sendiri, tapi Injil itu harus terus dibagikan, dikabarkan, ditularkan kepada orang-orang lain yang belum pernah mendengar berita Injil tersebut. Karena apa? Karena ini adalah, tadi saya katakan, sifat daripada Kerajaan Allah. Ini adalah natur daripada Kerajaan Allah yang bergerak secara diam-diam, perlahan tapi pasti, dari yang satu, yang kecil, yang kelihatannya tidak berarti tapi menjadi sesuatu yang berarti, yang besar, yang mempengaruhi segala sesuatunya. Nah, kalau kita ada di dalam Kerajaan Allah, kalau kita berbagian di dalam Kerajaan Tuhan Allah itu, kita pasti memiliki sifat atau natur daripada kerajaan itu di dalam kehidupan kita. Karena itu tadi saya katakan sekali lagi, Injilnda mungkin berhenti pada kita, dia harus terus berkembang dan berkembang, bertumbuh dan bertumbuh, semakin luas dan semakin luas melalui kehidupan daripada orang-orang Kristen, orang-orang pilihan Tuhan yang ada di dalam dunia ini.

NahSaudara,karena itu sekali lagi, ketika Paulus mendapatkan karunia hidup kekal, keselamatan di dalam Kristus, dia menjadikan dirinya pelayan Injil. Satu sisi memang dia mendapatkan tanggung jawab sebagai pelayan Injil karena karunia Tuhan. Tapi saya juga percaya, sisi lain, dia menjadikan dirinya sebagai pelayan Tuhan yang pergi memberitakan Injil, dia menjadikan dirinya berhutang, dan yang menganggap itu adalah satu karunia yang begitu berharga dan istimewa sekali di dalam kehidupannya yang Tuhan percayakan bagi diri dia. Ini adalah yang pertama yang dimengerti oleh Paulus. Tuhan memanggil Paulus untuk menetapkan dia menjadi pemberita Kristus, kekayaan Kristus yang tidak terduga itu kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi.

Lalu yang kedua adalah tugas yang dikatakan di dalam ayat 9 pasal yang ketiga, di sini dikatakan, dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah yang menciptakan segala sesuatu. Saudara, di dalam bagian ini Paulus berkata, dia juga diberikan satu tanggung jawab yang lain, yang merupakan suatu tanggung jawab yang berkaitan dengan bagian yang pertama memberitakan Kristus dalam kekayaan dunia ini, tetapi ada perbedaan antara bagian yang pertama dengan bagian yang kedua, itu saya percaya juga bukan suatu pengulangan saja daripada apa yang menjadi tugas tanggung jawab Paulus untuk memberitakan injil, tetapi ada suatu signifikansi lain, penekanan yang lain, suatu kebenaran lain yang Tuhan ingin bukakan bagi diri kita melalui Paulus di dalam kehidupan pelayanannya dan tugas pelayanannya ditengah-tengah dunia ini. Nah apa yang menjadi tugas tanggung jawab kedua ini, yang dicatat di dalam pasal 3:9 ini?Ini berkaitan dengan 2 pengertian. Pertama adalah dengan kata “menyatakan apa isinya tugas penyelengaraan rahasia itu,” menyatakan apa isinya tugas penyelengaraan rahasia itu, saya percaya ini berarti bahwa seorang yang dipanggil Tuhan, dia memiliki suatu tugas, yaitu memberitakan atau menunjukan atau memperlihatkan sesuatu sebagaimana sesuatu itu apa adanya. Menyatakan tugas penyelenggaraan berarti dia adalah orang yang dikaruniakan suatu tugas untuk memberikan, membukakan, menyatakan, memberikan pengertian, penerangan, pemahaman, bagi orang-orang bukan Yahudi akan apa yang menjadi rencana kehendak Allah, seperti yang Tuhan inginkan.

Jadi, disitu berarti Paulus tidak boleh menambahkan sesuatu kepada apa yang dia harus kabarkan, Paulus tidak boleh mengurangkan sesuatu dari apa yang harus dia beritakan di dalam kehidupan dia, betul-betul harus seperti yang Tuhan kehendaki. Lalu kalau kita tanya, apa yang harus Paulus beritakan dan tidak boleh ditambahkan dan tidak boleh dikurangkan? kembali, yang pertama, diri Yesus Kristus sendiri, seperti yang sudah kita bahas tadi, diri Yesus Kristus sendiri itu adalah berita yang betul-betul kaya, limpah, yang betul-betul merupakan daya tarik yang besar sekali bagi manusia yang berdosa dan kita tidak perlu menambahkan sesuatu daya tarik lain kepada berita itu, supaya manusia bisa datang kepada Yesus Kristus. Saudara, pada waktu kita memberitakan injil, kita harus sadar Kristus adalah satu-satunya berita, Dia yang adalah inkarnasi Allah, yang datang ke dalam dunia untuk mati di kayu salib demi menebus dosa kita, ini harus menjadi berita utama, daya tarik utama, di dalam setiap pengabaran injil yang kita kabarkan kepada orang-orang yang berdosa.

Itu sebabnya ketika Saudara membaca Surat Korintus 2:1-5, Surat yang pertama, Paulus ketika merenungkan kembali keadaan yang pertama kali ketika dia datang ke korintus itu untuk memberitakan injil disitu Paulus berkata dengan perkataan seperti ini, “aku datang kepadamu, pada waktu itu, aku datang bukan dengan kata-kata yang indah, bukan dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Pada waktu itu aku tidak menggunakan kata-kata yang baik, kata-kata yang meyakinkan, untuk meyakinkan engkau akan Kristus.Tapi juga pada waktu itu bukan hanya kata-kata yang tidak meyakinkan itu tetapi aku juga datang dengan penampilan yang tidak meyakinkan, aku datang dengan kelemahan, aku datang dengan satu perasaan takut dan gentar pada waktu itu ketika aku memberitakan Kristus kepada engkau.” Saudara, ini artinya apa? Kalau kita melihat background daripada pendidikan Paulus, kita pasti terkagum sekali, karena dia adalah orang yang sangat pintar sekali, yang sangat cerdas sekali, yang memiliki suatu pemahaman firman yang begitu mendalam sekali, tapi Saudara, ketika dia berhadapan dengan orang-orang Korintus, dia tidak menggunakan kepandaiannya di dalam berargumentasi, berlogika untuk meyakinkan orang-orang datang kepada Kristus, dia tidak menggunakan orasi yang hebat untuk membawa daya tarik menjadi daya tarik orang untuk datang kepada Yesus Kristus. Saya percaya bukan berarti Paulus tidak memberitakan injil secara menarik, tapi dia tidak menggunakan metode-metode manusia untuk menarik orang untuk datang kepada Yesus Kristus. Paulus ingin mengatakan,“ketika engkau memberitakan Kristus, jangan tergantung dengan cara-cara dunia, daya tarik dunia untuk memberitakan Kristus, jangan menggunakan kemampuan dirimu sendiri untuk memberitakan injil dan meyakinkan orang untuk datang kepada Yesus Kristus.”

Orang mungkin bisa kagum dengan kecerdasanmu, orang bisa menghormati engkau karena engkau orang yang begitu pandai sekali, yang kau bisa detailkan semua pengertian mengenai injil kepada orang tersebut, kau bisa jelaskan itu dengan baik, tapi Saudara, semuanya itu tidak ada gunanya sama sekali kalau Roh Kudus tidak bekerja dalam hati orang tersebut, semua itu tidak bisa membawa orang ke dalam iman yang menyelamatkan kalau kita hanya mengandalakan kekuatan dan kemampuan kita sendiri untuk membawa kabar baik itu atau injil Kristus kepada dunia.Lalu apa yang harus kita lakukan? Yang harus kita lakukan adalah memberitakan injil Kristus yang sederhana itu, yang disalibkan, mati bagi dosa, dan biarlah Roh Kudus  bekerja melalui injil yang diberitakan itu untuk memenangkan seseorang bagi nama Tuhan. Saudara, ini adalah hal yang penting sekali.Saya percaya sekali, ini memiliki prinsip yang begitu mendasar dan penting sekali.Di sini dikatakan kuasa berita injil itu tidak terletak pada siapa pengkhotbahnya, tetapi kuasa berita injil itu tidak terletak juga pada seberapa fasihnya seseorang itu di dalam memberitakan injil atau mengkhotbahkan sesuatu, tetapi berita injil atau kuasa injil itu terletak pada berita injil itu sendiri, bukan terletak pada bagaimana kita berargumentasi.Walaupun argumentasi dibutuhkan dalam pemberitaan injil, tetapi argumentasi itu kebenaran yang kita sampaikan harus mendukung pada kebenaran daripada berita injil yang dikabarkan tersebut, dari situ kuasa Tuhan bekerja melalui Roh Kudus untuk meyakinkan orang terhadap iman di dalam Yesus Krisus.

Jadi Saudara, jangan pikir berita kayu salib adalah suatu berita yang tidak berkuasa menarik seseorang, mungkin bagi orang dunia yang bukan umat pilihan, dia tidak menjadi suatu berita yang menarik, tetapi Alkitab berkata tujuan pemberitaan injil bukan hanya berfokus pada orang-orang itu saja, tapi tujuan utama berita injil itu adalah untuk menarik umat pilihan Allah, datang kepada Allah dan menerima Kristus dan mereka pasti tertarik sekali dan menjadikan berita injil sesuatu daya tarik yang besar dalam kehidupan mereka, karena mereka sangat membutuhkan Kristus dan mereka menyadari itu melalui berita injil yang dikabarkan, yang tidak ditambahin atau tidak dikurangkan sama sekali ketika berita itu diberitakan.Karena itu Saudara, pada waktu kita melihat seorang yang mengatakan dirinya hamba Tuhan, menyampaikan suatu khotbah atau melayani dalam gereja, jangan nilai hamba Tuhan itu seorang yang diurapi Tuhan atau tidak diurapi Tuhan berdasarkan kefasihan dia dalam berbicara; jangan nilai seorang hamba Tuhan itu baik atau tidak baik itu berdasarkan lucu-tidak lucunya apa yang dia kabarkan; jangan nilai apakah seorang hamba Tuhan itu layak di terima atau tidak layak di terima atau ditolak berdasarkan kata-kata yang dikatakan itu kata-kata yang manis, yang penuh kasih, yang menyenangkan atau yang kasar; jangan menerima seseorang itu sebagai seorang hamba Tuhan yang disertai oleh Tuhan hanya berdasarkan apakah ada kuasa Tuhan, dalam pengertian mukjizat atau supranatural yang terjadi yang menyertai pelayanan dia; dan juga jangan mengira bahwa seorang hamba Tuhan yang diberkati oleh Tuhan Allah itu adalah seorang yang memiliki pakaian yang penampilannya menarik, yang mahal, yang betul-betul sehat secara fisik, itu bukan menjadi suatu kriteria dia adalah hamba Tuhan yang baik atau tidak, yang disertai Tuhan atau tidak.Kalau begitu apa yang menjadi kriteria dia adalah hamba Tuhan yang patut kita dengar, yang patut kita ikuti, yang patut kita hormati dalam kehidupan kita?Dia adalah orang yang membawa kita melihat kepada Kristus. Saudara, dia adalah orang yang memberitakan firman Tuhan, secara setia seperti yang Kitab Suci ingin sampaikan bagi kita, dengan setia tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan, itu adalah seorang hamba Tuhan yang setia, yang baik, yang di sertai Tuhan Allah. Mungkin dia mati karena dia beritakan firman, tapi kematian dia bukan menandakan dia tidak berkuasa, firman Tuhan tetap berkuasa ketika dia beritakan karena ketika dia ditolak itu berarti penghakiman Tuhan juga sedang menantikan orang yang menolak daripada berita injil itu yang dia kabarkan.

Saudara, Alkitab berkata, Roh Kudus ketika melahirbarukan seseorang, Dia tidak pernah bekerja terlepas daripada firman Tuhan. Alkitab juga berkata, iman bisa bertumbuh, karena iman tidak pernah terlepas daripada firman Tuhan, yaitu firman Yesus Kristus, tetapi melalui pendengaran akan firman Yesus Kristus. Jadi, kalau Saudara ingin melihat ada seseorang yang saudara kasihi mengalami kelahiran baru hidup di dalam iman kepada Yesus, caranya bukan dengan cara mengajak mereka dengan daya tarik- daya tarik seperti orang dunia menarik mereka dalam gereja, tapi beritakanlah firman yang benar, Kristus yang benar bagi mereka, itu akan melahirkan suatu kehidupan yang baru dan menumbuhkan iman di dalam kehidupan daripada orang yang kita kasihi tersebut. Jadi prinsip pertama yang penting, yaitu beritakan apa adanya, tanpa ditambahi,tanpa dikurangi, injil Kristus yang sederhana itu.Kabarkan itu bahwa Yesus sudah mati bagi dosamu, untuk menebus dosamu dan mengaruniakan hidup yang kekal,bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, Allah yang sejati, yang datang untuk menyelamatkan engkau daripada dosa, itu yang harus kita kabarkan.

Yang kedua adalah Paulus berkata, “aku datang, aku dipanggil, untuk memberitakan atau menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah.”Maksudnya apa? Nah saya percaya sekali ketika Paulus berbicara ini itu berarti apa yang Tuhan sudah rencanakan mengenai penebusan manusia berdosa melalui Kristus itu bukan sesuatu rencana susulan yang Tuhan berikan, tapi itu juga bukan plan B dari rencana Tuhan karena plan A-nya ditolak sebelumnya tapi itu semua adalah berbicara mengenai sesuatu yang sudah ada di dalam rencana Tuhan sejak langit dan bumi belum dijadikan. Penebusan melalui Kristus itu adalah sesuatu yang sudah Tuhan sudah rencanakan sebelum ada kita manusia di dalam dunia ini dan bahkan langit dan bumi dalam dunia ini. Jadi maksudnya adalah sejak dalam kekekalan Tuhan sudah rencanakan penebusan Kristus, sejak dalam kekekalan Tuhan sudah tahu pasti manusia akan jatuh di dalam dosa, sejak dalam kekekalan Tuhan sudah menetapkan Yesus Kristus akan menebus orang-orang yang berdosa itu, sejak dalam kekekalan Tuhan sudah memilih sekelompok orang yang akan menjadi anak-anakNya yang akan datang kepada Kristus untuk menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, sejak dalam kekekalan Tuhan sudah menetapkan ada orang-orang tertentu yang akan dibiarkan dan dihukum di dalam kekekalan, yaitu di dalam neraka, sejak dalam kekekalan Allah telah menetapkan bahwa Yesus Kristus nantinya akan datang kembali ke dalam dunia untuk kedua kalinya setelah Dia menjalankan tugas penebusanNya itu untuk menjadi Hakim bagi manusia yang berdosa, dan sejak dalam kekekalan Dia sudah ditentukan untuk menjadi Raja yang akan memerintah di dalam KerajaanNya sampai selama-lamanya.

Saudara, itu semua sudah ada di dalam kekekalan, sesuatu yang sudah ada sebelum langit dan bumi ada, sebelum ada manusia, sebelum Adam dan Hawa dicipta di dalam dunia ini Tuhan sudah memikirkan itu semua dan merencanakan itu semua. Sehingga ketika kita ingin mengetahui apa yang menjadi tujuan keberadaan kita dalam dunia ini jangan cari papa-mama, mereka pasti nggak tahu jawabannya. Jangan cari para psikolog, jangan cari filsuf, jangan cari orang-orang yang merupakan ilmuwan, mereka nggak mungkin bisa memberikan jawaban kenapa mereka ada di dalam dunia ini, kenapa kita ada di dalam dunia ini, karena mereka ada belakangan dan mereka tidak pernah turut serta di dalam penciptaan. Ada satu hal yang dikatakan oleh Kitab Ayub, pada waktu Ayub berusaha untuk bersikap sepertinya lebih bijaksana, lebih benar daripada Tuhan Allah, Tuhan cuma membawa dia untuk melihat kepada kebesaran dari pada alam ciptaan Tuhan lalu bertanya, “Adakah engkau pada waktu Aku mencipta laut ini? Adakah engkau pada waktu Aku menetapkan batas dari pada laut dan darat? Adakah engkau pada waktu Aku meletakkan dasar bumi ini?” Ayub langsung tertunduk, dan dia mengakui, “aku nggak ada di situ, kalau aku nggak bisa mengerti sepenuhnya apa yang menjadi rencana Tuhan wajar karena aku memang tidak berbagian di dalam rencana penciptaan tersebut.” Saudara, kalau kita ingin mengerti tujuan hidup kita yang sesungguhnya, kita harus datang kepada Pencipta kita, bertanya kepada Dia, menyelidiki apa yang Dia sudah bukakan bagi diri kita, baru kita mengerti apa yang menjadi rencana penebusan Tuhan di dalam kehidupan kita dan keberadaan kita dalam dunia ini untuk apa.

Karena itu Saudara, kita perlu kembali kepada Alkitab, kita perlu kembali kepada apa yang Tuhan nyatakan. Ini adalah satu Kitab yang saya percaya sangat relevan sekali dalam kehidupan, bukan hanya dulu 2000 tahun yang lalu atau 4000 tahun yang lalu, 5000 tahun yang lalu, tetapi ini adalah satu Kitab yang masih relevan hari ini dan bahkan mungkin ratusan tahun ke depan atau ribuan tahun ke depan. Dan kita masih bisa tetap mengertinya, mengaplikasikan itu dalam kehidupan kita, dan sangat praktis sekali. Saudara, Alkitab itu adalah satu kebenaran yang pasti kita bisa terapkan dalam kehidupan kita, dalam konteks hidup apapun itu, pasti bisa kita terapkan dan tidak peduli kita ada di dalam bangsa yang mana sekalipun. Kenapa bisa begitu? Ini satu hal yang saya juga kagum sekali, karena kalau bukan Tuhan yang mengerti semua alam ciptaan dan seluruh manusia, nda mungkin Dia bisa menuliskan sesuatu yang menjadi kebutuhan semua manusia dalam dunia ini. Itu membuktikan Kitab kita pasti dari pada Tuhan Allah ketika kita menjalankan itu dan mengerti itu dengan baik.

Jadi Saudara, Paulus berkata apa yang menjadi tugas dia yang kedua? Dia harus memberitakan segala rencana Allah yang sudah tersembunyi selama berabad-abad. Dan “di dalam Allah” itu ada satu catatan lagi tambahan, saya waktu baca ini saya renungkan benar juga ya, kenapa Paulus tidak berhenti hanya sampai pada titik menyatakan apa yang menjadi isi penyelenggaraan dari pada rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam diri Allah atau dalam Allah, tetapi ada koma di situ bukan titik, lalu disambung dengan kalimat “yang menciptakan segala sesuatu.” Maksudnya apa? Kenapa nggak berhenti di “yang tersembunyi dalam Allah,” selesai, urusan beres kan? Ini saya lihat ada satu pengertian, sekali lagi, yang sangat mendasar dan sangat penting yang kita perlu ketahui sebagai orang-orang yang sudah ditebus oleh Kristus, yaitu tindakan Penciptaan dari pada Tuhan Allah tidak pernah bisa dipisahkan dari tindakan penebusan dari pada Yesus Kristus. Maksudnya adalah tadi kita sudah melihat bahwa ketika langit dan bumi belum ada Tuhan sudah memiliki rencana yang begitu agung, dan begitu mendalam, yang begitu mulia tersebut yang tidak bisa kita selidiki dan selami dengan kemampuan pemikiran kita yang begitu terbatas. Tuhan sudah rencanakan itu, lalu kenapa Tuhan mencipta? Tuhan menncipta supaya apa yang menjadi rencanaNya itu bisa terlaksana di dalam dunia ciptaan yang Tuhan cipta ini. Jadi penciptaan Tuhan itu adalah sesuatu yang dilakukan sesuai dengan rencana Tuhan, itu berarti penciptaan dunia ini, keberadaan kita di dalam dunia ini, kenapa kita menjadi seorang Kristen dalam dunia ini, itu adalah sesuatu yang harus ada di dalam rencana Allah dan pasti ada di dalam rencana Allah, dan itu juga berarti bahwa Tuhan memiliki tujuan tertentu di dalam dunia ini dan di dalam kehidupan kita sebagai orang-orang yang sudah ditebus oleh Yesus Kristus. Ada satu rencana yang mulia di dalam kehidupan kita, ada satu rencana yang besar yang sudah Tuhan sediakan dan rencanakan di dalam kehidupan kita, makanya Tuhan menebus kita, makanya Tuhan mencipta kita, makanya Tuhan menyelamatkan kita dari pada kehidupan kita yang berdosa.

Tapi pertanyaannya Saudara, tahukah kita apa yang menjadi rencana Tuhan itu? Tahukah kita apa yang menjadi tujuan utama keberadaan alam semesta ini dan keberadaan diri kita sebagai orang Kristen dalam dunia ini? Tahukah kita? Mangertikah kita akan hal itu? Saudara, saya percaya ini juga menjadi salah satu indikator untuk menilai apakah kita adalah orang Kristen yang baik atau yang buruk. Ada orang Kristen yang berpikir seperti ini, “saya menjadi orang Kristen ya cukuplah, saya sudah ditebus oleh Kristus, saya sudah mendapatkan keselamatan. Saya juga ketika beribadah saya merasa melalui pujian saya dan ibadah saya, doa saya, saya adalah orang Kristen yang diterima oleh Tuhan dan diberkati oleh Tuhan, berkat Tuhan sudah cukup bagi diriku. Aku sudah diselamatkan, itu sudah melampaui apa yang aku inginkan, itu sudah cukup, karena itu aku nda perlu lagi menyelidiki hal-hal yang lain yang terlampau mendalam yang Kitab Suci nyatakan bagi kita atau perlu mendengar khotbah yang mendalam dalam kehidupan kita.” Saudara, Tuhan Allah, Tuhan Yesus melalui Paulus berkata, “Tahu tidak, rencana penyelenggaraan penebusan Kristus itu adalah satu rencana yang sudah tersembunyi selama berabad-abad sejak sebelum Tuhan mencipta langit dan bumi ini. Dan Tuhan mencipta langit dan bumi demi untuk menjalankan seluruh rencana itu dalam kehidupan manusia di tengah-tengah dunia ini.”

Saudara, Tuhan ingin kita tahu lebih dari hanya keselamatan bagi diri kita. Tuhan ingin kita tidak hanya egois untuk memikirkan apa yang menjadi kepentingan diri kita. Kalau kita nda mengerti tujuan ini saya yakin kita punya hidup akan menjadi suatu kehidupan yang mungkin tidak berarti, yang berputar-putar hanya memikirkan apa yang menjadi kepentingan kita, kita nda pernah akan keluar dari pada urusan pribadi kita saja. Mungkin kenapa banyak sekali orang Kristen yang hanya tahunya ke gereja, urusan pribadi, pekerjaan, habis itu selesai, karena apa? Dia tidak tahu bahwa diri dia ada dalam dunia ini untuk menggenapi apa yang menjadi rencana Tuhan, keberadaan dia adalah sesuatu yang ada karena ada rencana Tuhan yang lebih besar daripada keberadaan diri dia di tengah-tengah dunia ini. Saudara, kita harus memahami ini dengan baik, dan Saudara, kita harus ada di dala benang merah rencana Tuhan itu, kalau nda kita adalah orang yang tersingkirkan dari pada rencana Tuhan dalam kehidupan kita. Saudara, satu hal yang begitu agung sekali, satu rencana yang begitu luar biasa sekali, dan satu keberadaan kita yang  begitu kecil seperti debu, yang bisa ada di dalam rencana itu adalah satu karunia yang begitu besar sekali, begitu limpah sekali yang Tuhan sudah karuniakan bagi diri kita. Dan Tuhan ingin kita mengerti tujuan itu, arah yang harus kita tuju.

Dan Saudara, terakhir, kalau kita nggak mengerti arah itu Saudara nggak akan memiliki kekuatan untuk melewati kesulitan yang sementara waktu di tengah-tengah dunia ini. Saudara akan terhilang, Saudara akan terpukul berat, tertekan sekali dan mungkin menjadi tawar hati, kenapa? Saudara nggak tahu harus bagaimana dan harus apa, kenapa saya alami ini semua. Tapi kalau Saudara tahu tujuannya untuk apa, ke arah mana Tuhan akan memimpin kehidupan kita, ke arah mana dunia ini akan berjalan, Saudara akan memiliki kekuatan untuk melewati itu semua dalam kehidupan Saudara yang sementara di dalam dunia yang sementara ini. Kiranya Tuhan boleh memberkati kita melalui kebenaran firman pada pagi hari ini. Mari kita masuk ke dalam doa.

Kami sekali lagi bersyukur ya Bapa, untuk boleh mengenal firmanMu dan kebenaran dari pada firmanMu yang begitu agung, begitu besar, begitu limpah, begitu tidak terselami oleh pemikiran kami yang begitu terbatas sekali. Dan kami juga sangat bersyukur sekali ya Bapa, Kau boleh memberikan suatu pemahaman bahwa ada satu tujuan yang penting, yang berarti, yang sesuai dengan kehendakMu yang harus terjadi dalam kehidupan kami sebagai ciptaanMu yang telah Engkau tebus dari pada dosa. Tolong berikan kepada kami pengertian ini, pandangan yang jelas akan apa yang menjadi tujuan dan rencana Tuhan Allah dalam kehidupan kami sebagai orang-orang yang telah mendapatkan kasih karunia di dalam Yesus Kristus, sehingga apa yang menjadi kehendak Tuhan boleh tergenapi di dalam kehidupan kami. Hanya di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, yaitu Tuhan dan Juruselamat kami yang hidup, kami telah berdoa. Amin.

[Transkrip Khotbah belum diperiksa oleh Pengkhotbah]

Comments