Berdoa di dalam Roh (2), 28 Agustus 2016

Ef. 2:18


Saudara, ayat 18 menunjukkan kalau keberadaan kita di hadapan Bapa, kemampuan kita untuk bisa menghadap Bapa dan masuk ke hadapan Bapa itu karena pekerjaan daripada 2 Pribadi yang lain dari Allah Tritunggal. Yang pertama adalah peran dari Pribadi kedua yaitu Yesus Kristus, di mana Dia telah menebus diri kita dari dosa, Dia menjadi mediator antara kita dengan Allah, yang membuat kita bisa datang kepada Bapa dengan satu keberanian untuk bisa masuk ke dalam ruangan yang Maha Suci dan Maha Kudus karena Dia telah menanggung semua dosa-dosa kita di kayu salib. Dan Pribadi yang kedua itu adalah Roh Kudus. Kita akan tidak membahas mengenai Pribadi daripada Yesus Kristus dan apa yang dikerjakan oleh Kristus karena kita sudah membahas sebelumnya. Tapi hari ini kita akan lebih memfokuskan kepada apa yang dikerjakan oleh Roh Kudus, di dalam membawa kita kepada Bapa, secara khusus kita akan membahas apa yang dimaksud dengan berdoa di dalam roh. Pada waktu kita menghadap Bapa dan pada waktu kita beribadah kepada Bapa, maka bagian dalam ibadah itu ada unsur doa di dalamnya, dan doa membuat kita bisa masuk ke dalam hadirat Allah Bapa kita, ke hadapan takhta Allah Bapa kita, dan kita berdoa dan berbicara di dalam satu kondisi yang begitu suci dan kudus, yaitu di Sorga sendiri. Nah ini semua adalah peran daripada Roh Kudus di dalam kehidupan kita, orang-orang yang percaya.

Nah di dalam pembahasan kita 3 minggu yang lalu, kita telah melihat pada percakapan yang dilakukan oleh Yesus dengan seorang perempuan Samaria. Pada waktu Yesus datang ke Samaria, Dia sengaja melewati Samaria dan wilayah itu, sesuatu wilayah yang sebenarnya sangat ingin dihindarkan oleh orang-orang Yahudi, mereka lebih rela menempuh jalan memutar, tidak melalui kota Samaria, demi untuk tidak bertemu dengan orang-orang yang dianggap sebagai orang-orang kafir oleh orang Yahudi. Tetapi Yesus Kristus berbeda. Dia datang ke kota Samaria, dan dia berbicara dengan perempuan Samaria tersebut. Dan di dalam percakapan itu, di dalam Yohanes pasal yang ke-4, kita menemukan, ada sesuatu konsep yang dimunculkan oleh perempuan Samaria mengenai bagaimana beribadah kepada Tuhan Allah. Pada waktu itu, perempuan Samaria ini sangat mementingkan sekali tempat ibadah di mana, dan juga bagaimana waktu dan saat, atau tata cara di dalam seseorang itu beribadah. Jadi waktu bicara-bicara tersebut, perempuan Samaria ini berkata seperti ini, “Nenek moyang kami menyembah di gunung ini, tetapi kamu katakan bahwa Yerusalem lah tempat orang menyembah.” Bagi perempuan Samaria ini, kalau ingin mencari Allah maka Allah hanya bisa ditemukan di gunung ini. Gunung ini gunung apa? Gunung ini adalah Gunung Gerizim, satu gunung di mana bapak-bapak leluhur mereka, bahkan dipercaya Abraham dan Yakub sekalipun pernah beribadah di gunung tersebut, membuat mezbah di sana dan mempersembahkan korban kepada Tuhan. Jadi menurut perempuan Samaria, ‘Ini adalah gunung di mana bapa kami Abraham, bapa leluhur kami Yakub pernah beribadah kepada Allah. Karena itu kalau engkau ingin mencari Allah, maka Allah ada di Gunung Gerizim. Dan itu adalah tempat di mana kita bisa beribadah kepada Tuhan Allah.’ Namun di sisi lain, orang Yahudi memiliki konsep yang berbeda. Mereka berkata, ‘Allah bukan di Gunung Gerizim, tapi Allah terdapat di Yerusalem.’ Kenapa di Yerusalem? Karena di Yerusalem ada bait Allah.

Jadi menurut 2 kelompok orang ini, orang Samaria – mereka membatasi Allah hanya ada di Gunung Gerizim, dan bagi orang Yahudi – mereka membatasi keberadaan Allah dan kehadiran Allah hanya ada di dalam bait Allah. Itu sebabnya, Bapak, Ibu yang dikasihi Tuhan, ketika orang-orang Yahudi berdoa kepada Tuhan, kita bisa melihat misalnya di dalam Kitab Daniel, atau di dalam kehidupan mereka sekarang ini, mereka akan mengarahkan pandangan mereka ke arah timur, yaitu kota Yerusalem, dan mereka akan berdoa menghadap kota tersebut. Ini yang menjadi satu hal yang mereka terapkan di dalam kehidupan mereka berdoa. Karena apa? Di Yerusalem ada Allah dan kehadiran Allah di situ. Jadi, apa yang dimiliki dalam pengertian ibadah orang Samaria ini, atau perempuan Samaria ini? Dia berpikir: ‘Kalau saya mau beribadah, saya harus pergi ke satu tempat tertentu, saya harus pergi dalam waktu tertentu, dan saya harus melakukan tata cara atau ritual tertentu di dalam saya beribadah kepada Tuhan. Baru di situ ibadah saya diperkenan Tuhan dan diterima oleh Tuhan.’ Akan tetapi di dalam Yohanes 4:23, Tuhan Yesus di sana berkata,“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.” Pada waktu Yesus berbicara mengenai ini, Dia berkata bahwa ketika engkau mau menyembah Allah, maka menyembah itu adalah harus di dalam roh dan kebenaran. Nah ini maksudnya apa? Maksudnya secara tidak langsung Yesus menyangkali apa yang menjadi pemahaman daripada perempuan Samaria tersebut. Perempuan Samaria ini mengira tempat tertentu, waktu tertentu, ritual tertentu, itu adalah penting sekali dalam satu penyembahan yang benar. Tapi bagi Yesus, tempat tertentu, cara tertentu, waktu tertentu itu tidak menjadi sesuatu yang menentukan penyembahan dia atau doa yang dia naikkan di hadapan Allah itu sebagai sesuatu yang benar atau tidak, atau Allah hadir di situ atau tidak.

Nah Bapak, Ibu, Saudara yang dikasihi Tuhan, ini menjadi sesuatu yang penting sekali. Kita menjadi mengerti bahwa kalau kita ingin berdoa, doa tidak perlu dibatasi hanya di dalam gereja. Doa tidak perlu dibatasi hanya di dalam satu Menara Doa, doa tidak perlu dibatasi hanya di dalam gua-gua doa, di mana orang-orang datang ke tempat tersebut, berdoa, dan meminta sesuatu kepada Tuhan Allah. Semua itu tidak menjadikan doa kita lebih didengarkan oleh Tuhan Allah. Kita bisa berdoa di manapun, kita bisa berdoa kapanpun dalam hidup kita, dan kita bisa berdoa dalam bentuk apapun dalam kehidupan kita. Mungkin ada orang-orang tertentu yang berpikir bahwa kalau saya mau berdoa, doa baru sah kalau saya memiliki sikap tertentu. Misalnya, saya berlutut, saya melipat tangan, saya memejamkan mata saya di hadapan Tuhan, baru di situ doa saya didengarkan oleh Tuhan, dan baru di situ saya berdoa kepada Tuhan.Tapi ini bukan cara berdoa yang harus dimutlakkan. Begitu pun dengan orang-orang yang lain, mungkin, ‘Kalau saya mau berdoa, maka saya akan membaca buku doa tertentu, kata-kata doa tertentu, baru di situ saya berdoa di hadapan Tuhan. Ini semua bukan menjadi hal yang mutlak dan utama di dalam seseorang itu berdoa.

Saudara, kalau kita hanya mementingkan bentuk fisik di dalam doa, kata-kata yang kita naikkan di dalam doa, maka saya katakan, walaupun kita berdoa di hadapan Tuhan, semertinya, tetapi sebenarnya kita belum berdoa di hadapan Tuhan. Saya ulangi ya, kalau kita hanya mementingkan waktu, tempat, ritual, atau cara tertentu, postur tertentu di dalam kita berdoa di hadapan Tuhan, maka itu berarti kita belum berdoa di hadapan Tuhan. Kenapa begitu? Karena ketika kita berdoa, Allah berkata, ‘Doa itu adalah sebuah relasi dengan Allah Bapa. Dan relasi yang ada di dalam kehidupan berdoa kita, itu adalah sesuatu yang hanya bisa diberikan oleh Yesus Kristus dan di dalam roh, eh (dikoreksi) dan oleh Roh Kudus dalam kehidupan kita.’ Ini adalah 2 Pribadi yang harus ada di dalam kehidupan kita, baru di situ kita bisa berdoa di hadapan Tuhan. Dan Allah itu adalah Roh, dan kalau kita ingin berdoa kepada Allah, maka kita harus berdoa di dalam roh dan kebenaran. Karena itu, tanpa adanya Roh Kudus, tanpa adanya pekerjaan Roh Kudus dalam hidup kita, atau karya Roh Kudus dalam hidup kita, maka kita tidaklah dapat dikatakan berdoa, kalau kita tidak pernah melibatkan Roh Kudus tersebut dalam hidup kita.

Jadi Saudara boleh berlutut, Saudara boleh berkata-kata dengan mengucapkan kata-kata doa daripada orang-orang kudus sebelumnya, tapi kalau Saudara tidak memiliki karya Roh Kudus dalam hidup Saudara, itu menandakan bahwa Saudara belum berdoa di hadapan Tuhan Allah. Dan Bapak, Ibu, Saudara yang dikasihi Tuhan, saya boleh katakan seperti, bahkan tanpa karya daripada Roh Kudus dalam hidup kita, maka karya penebusan daripada Yesus Kristus, itu menjadi tidak berarti. Saudara, Yesus mati di kayu salib 2000 tahun yang lalu. Kenapa Dia mati? Dia mati untuk menebus dosa kita, lalu di dalam penebusannya tersebut, apakah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi hidup kita, yang membuat kita diampuni oleh Tuhan Allah, dan dosa kita betul-betul dihapuskan dan kita diterima oleh Tuhan? Semua itu menjadi sesuatu yang efektif dalam hidup kita, berarti dan bermakna dan menjadi milik kita kalau ada pekerjaan Roh Kudus yang membuat itu menjadi milik kita. Tanpa itu, apa yang dilakukan oleh Kristus, itu menjadi sesuatu yang tidak berarti dan tidak bermanfaat sama sekali di dalam satu penebusan dan penghapusan dosa di dalam kehidupan kita. Kita akan menjadi tetap orang yang berdosa di hadapan Allah dan kita akan tetap menjadi orang yang berada di dalam penghakiman atau di bawah penghakiman daripada Tuhan Yesus Kristus.

Karena itu, Bapak, Ibu, Saudara, selain daripada Kristus, peran daripada Roh Kudus itu adalah sangat penting sekali di dalam kita berelasi dengan Bapa kita. Itu adalah sesuatu peran yang begitu vital, begitu penting, yang kita tidak boleh singkirkan di dalam kehidupan relasi kita dengan Tuhan Allah. Kalau tidak, yang terjadi adalah satu kehidupan doa yang monoton, satu kehidupan doa yang mekanik, satu kehidupan doa yang tidak memiliki semangat di hadapan Allah, satu persekutuan yang akan membuat diri kita terbeban, sulit, sesuatu yang tidak menyenangkan untuk bisa bergaul dengan Allah, khususnya di dalam kita berdoa. Ini semua adalah hal-hal yang perlu kita perhatikan.

Di dalam tradisi orang Kristen, seringkali dikatakan seperti ini, kalau kita membaca Alkitab, maka firman Tuhan itu ibarat makanan. Tapi kalau kita berdoa, maka doa itu adalah ibarat nafas. Saudara, ketika seorang bayi lahir ke dalam dunia ini, apa yang akan terjadi? Maka tekanan udara yang ada di lingkungan dan sekitar bayi itu akan menekan masuk ke dalam paru-paru si bayi itu, sehingga membuat paru-paru itu mengembang dan akhirnya kemudian timbul pernafasan di dalam kehidupan bayi ini. Dia mulai bernafas dalam hidup dia. Dan ini membuat kita mengerti kalau kita berusaha menahan nafas, maka menahan nafas itu pasti jauh lebih sulit daripada bernafas, bukan?Berapa lama kita bisa menahan nafas? Nggak akan lama. Karena apa? Karena tekanan udara atmosfer itu menekan masuk dan ingin masuk ke dalam paru-paru kita, dan itu membuat kita sulit sekali untuk menahan itu. Yang benar adalah, ketika kita hidup, kita pasti bernafas. Nah, ini yang dikerjakan Roh Kudus dalam kehidupan kita. Pada waktu kita adalah orang dilahirbarukan oleh Roh Kudus, kita memiliki hidup yang baru oleh Roh Kudus. Maka di situ Roh Kudus akan membuat sesuatu yang sebelumnya begitu sulit, begitu berbeban, begitu tidak ada sesuatu kenikmatan dan kesenangan di dalamnya, di dalam relasi dengan Tuhan Allah, menjadi sesuatu yang tidak lagi berbeban, tidak lagi sulit, tidak lagi tidak menyenangkan dalam kehidupan kita, melainkan menjadi sesuatu yang paling kita senangi untuk bisa kita bergaul dengan Tuhan Allah khususnya di dalam kita berdoa.

Nah, Bapak, Ibu, Saudara, sekarang kita akan masuk ke dalam satu poin atau pertanyaan apa yang dimaksud dengan doa di dalam Roh? Apa yang dilakukan atau dikerjakan Roh Kudus di dalam kehidupan kita anak-anak Tuhan ketika kita berdoa di hadapan Tuhan? Nah, di dalam kita mengerti ini, ada orang-orang tertentu, orang-orang Kristen yang mengerti doa di dalam Roh itu adalah seorang berbicara dalam bahasa roh. Saya berkata, berbicara dalam bahasa roh itu tidak menjadi satu standar atau pengertian seseorang itu sedang berdoa di dalam Roh. Itu adalah pengertian yang dangkal sekali. Alkitab memiliki pengertian yang jauh lebih limpah, jauh lebih dalam daripada hanya berbicara dalam bahasa roh untuk mengertikan bahwa kita sedang berdoa di dalam Roh. Hal pertama di dalam apa yang Allah kerjakan atau Roh Kudus kerjakan di dalam kehidupan kita sebagai orang-orang yang percaya itu adalah menyadarkan kita akan suatu kehidupan rohani dalam kehidupan kita. Roh Kudus akan menciptakan suatu pemikiran rohani dalam kehidupan kita. Saudara, dosa membuat kita hidup menurut cara dunia ini. Dosa membuat kita tidak suka memikirkan mengenai hal-hal yang bersifat rohani. Dosa membuat kita lebih menyenangi apa yang kita lihat di haapan mata kita, apa yang kita sukai, yang bersifat nafsu kedagingan, itu yang kita kejar. Sedangkan apa yang tidak terliihat, apa yang berbicara mengenai Allah, apa yang merupakan kepentingan Allah, apa yang merupakan suatu kebenaran yang Allah berikan kepada diri kita, itu menjadi sesuatu yang kita anggap nomor yang kesekian dalam kehidupan kita. Saya tidak terlalu mementingkan itu. Saya tidak terlalu peduli. Kenapa harus pikirkan masalah-masalah tersebut? Hal yang ada di depan mata saja sudah begitu menyulitkan, begitu membuat saya menderita, begitu membuat saya bergumul dalam kehidupan saya. Lebih baik saya memikirkan apa yang ada di hadapan mata sekarang ini.

Saudara, ini membuat seseorang tidak suka berelasi dengan Tuhan, dan tidak suka berdoa. Bukan berarti dia tidak berdoa. Orang-orang seperti ini ketika lebih memikirkan apa yang menjadi kepentingan dunia, dia bisa berdoa. Tetapi saudara, doa yang dia naikkan itu berbeda dengan doa yang orang dari orang yang memiliki Roh Kudus dalam hidup dia. Bedanya di mana? Bedanya adalah, dia hanya menjadikan doa sebagai sesuatu yang bersifat formalitas saja. Saya orang Kristen, misalnya, saya orang dari agama lain. Saya memiliki Tuhan, kan? Kalau saya memiliki Tuhan, saya harus berdoa. Tapi doa itu menjadi doa yang bagaimana? Saya pikir doa itu tidak menjadi sesuatu yang hidup dan menghidupkan, tidak ada gairah di dalam doa itu. Doa menjadi sesuatu yang hanya berpikir mengenai kepentingan yang ada di dalam dunia ini saja. Dan doanya menjadi doa itu-itu saja. Saudara, pernahkah Saudara melihat atau bertemu dengan seseorang yang setelah sekian puluh tahun dalam kehidupan dia, dia masih doa doa yang dia pernah doakan di waktu masih kecil. Tidak peduli pendidikannya apa. Apakah dia kurang berpendidikan atau dia sangat berpendidikan sekali, tetapi ketika dia berdoa, dia hanya mendoakan apa yang pernah dia doakan, diajarkan kepada diri dia pada waktu dia masih kecil. Saya sendiri pernah  mengalami hal ini cukup lama. Waktu kecil keluarga saya adalah keluarga Kristen. Lalu di situ saya diajar mengenai bagaimana caranya berdoa. Lalu apa yang dilakukan? Saya berdoa seperti apa yang diajarkan kepada saya. Sampai kapan? Sampai SMP. Usia belasan tahun saya berdoa hal yang sama, tiap hari saya berdoa seperti itu. Kenapa saya berdoa seperti ini? Karena saya pada waktu itu tidak tahu cara lain untuk berdoa. Yang saya tahu kalau saya mau berdoa harus mengucapkan kata-kata seperti ini. Saya tidak mengenal siapakah Allah itu, walaupun saya tiap minggu pergi ke gereja dan beribadah kepada Allah tapi saya tidak memiliki pengenalan akan Allah dan tidak ada satu kerinduan dalam hati untuk mau berelasi dengan Tuhan dalam kehidupan saya. Sampai akhirnya saya disadarkan pada waktu saya kuliah. Di situ terjadi satu perubahan dalam kehidupan saya.

Saudara, adakah orang yang memiliki satu kehidupan doa yang tidak pernah bertumbuh? Saya percaya di antara orang Kristen ada orang yang seperti ini. Walaupun dia bertumbuh di dalam sisi yang lain dalam hidup dia, dia bertumbuh dalam pengetahuan, dia bertumbuh dalam usia, dia bertumbuh dalam hal-hal lain dalam kehidupan dia, namun dalam sisi berdoa dia tidak bertumbuh sama sekali. Dia masih seperti seorang anak-anak, di mana ketika dia berdoa itu hanya sebagai formalitas. Saudara, ini adalah sesuatu yang kita perlu perhatikan. Pada waktu Roh Kudus bekerja, Roh Kudus akan mengubah cara kita berpikir akan kehidupan kita. Roh Kudus akan membuat mata kita melihat mengenai hal-halyang bersifat rohani dalam kehidupan kita. Roh Kudus akan menyadarkan kita bahwa hidup ini bukan hanya bicara mengenai roti dan hal-hal fisik saja, tetapi ada hal-hal rohani. Ada hal-hal yang bernilai kekal dalam hidup kita yang perlu kita pikirkan, kita kerjakan, kita utamakan dalam hidup kita. Dan pada waktu ingin menjadi sesuatu yang dilihat oleh mata kita, maka kita akan melihat apa yang tidak terlihat itu sebagai sesuatu yang riil, yang nyata, yang betul-betul ada dan pasti terjadi walaupun kita tidak melihat dengan mata kita. Nah, kalau ini terjadi, apa yang akan terjadi dalam kehidupan kita? Saya percaya kita akan menjadi orang yang melihat pekerjaan Tuhan itu penting, dan di situ mulai timbul keinginan untuk berdoa. Kita mulai melihat keberadaan Allah itu adalah satu keberadaan yang ada dan di situ membuat kita ingin berdoa kepada diri Dia. Jadi Roh Kudus akan mengganggu kita, menggelisahkan kita, mendorong kita, menstimulasi kita, supaya kita memikirkan hal-hal yang bersifat rohani, dunia rohani dalam hidup kita, dan tidak lagi mengutamakan hal-hal yang bersifat duniawi. Nah, ini membuat kita mulai berdoa.

Hal yang kedua adalah, ketika Roh Kudus bekerja, maka Roh Kudus akan mengingatkan kita akan dosa kita. Saudara, kalau kita ditanya apa yang membuat kita terdorong untuk berdoa? Salah satu jawabannya adalah kesadaran bahwa kita bukan orang yang benar, tetapi kita adalah orang yang berdosa di hadapan Tuhan Allah. Nah, ini menjadi sesuatu yang mendorong kita, pada waktu kita mau menghadap Allah, kita melihat siapa aku, aku adalah orang yang betul-betul najis, penuh perdosaan, penuh sesuatu tindakan yang tidak berkenan di hadapan Allah. Lalu apa yang bisa aku perbuat? Nah, di situ timbul keinginan untuk bertobat daripada dosa yang kita lakukan dalam kehidupan kita. Jadi pada waktu Roh Kudus bekerja dalam hidup kita, Tuhan Yesus pernah berkata, Dia adalah Roh yang akan menginsafkan orang akan dosa. Aku akan pergi dari dunia ini dan aku harus pergi daripada dunia ini, Tuhan Yesus berkata, itu adalah sesuatu yang baik, karena kalau Aku tidak pergi maka Roh Kudus tidak akan datang ke dalam dunia ini. Dan kalau Dia tidak datang bagaimana Dia bisa menginsafkan dosa? Karena pekerjaan Roh Kudus itu adalah salah satunya menyadarkan orang akan dosa, menyadarkan orang akan kebenaran, dan menyadarkan orang akan penghakiman daripada Tuhan Allah. Nah Saudara, apa beda daripada seorang yang memiliki Roh Kudus dan seorang yang tidak memiliki Roh Kudus di dalam mereka berdoa di hadapan Tuhan? Saya lihat ada satu perbedaan yang besar sekali di antara dua kelompok orang ini. Orang yang tidak memiliki Roh Kudus ketika mereka berdoa kepada Tuhan mereka akan menghampiri Tuhan dengan suatu keberanian. Mereka akan datang kepada Tuhan dengan suatu sikap bahwa diriku adalah orang yang benar di hadapan Allah, bahwa diriku adalah seorang yang akan diterima oleh Tuhan Allah. Tetapi seorang yang memiliki Roh Kudus, ketika mereka berdoa di hadapan Allah, dia akan menjadi seorang yang disadarkan terlebih dahulu, aku adalah orang yang tidak layak. Aku adalah orang yang berdosa. Siapa aku ini? Akankah Allah berkenan untuk menerima diriku? Akankah Allah akan berkenan untuk mendengar doa yang aku naikkan di hadapan Tuhan?

Saudara, di dalam Injil Lukas ada sesuatu perumpamaan yang Tuhan berikan untuk menggambarkan dua kelompok orang ini. Satu adalah orang Farisi dan satu adalah pemungut cukai. Injil Lukas pasal 18. Di situ Tuhan Yesus berkata, ketika orang Farisi ini yang mengatakan dirinya adalah orang yang benar, orang yang taat kepada perintah Tuhan, datang ke dalam Bait Allah dan berdoa di situ, apa yang dia lakukan? Dia berdoa dengan menengadahkan kepalanya ke atas, lalu dia di situ bersyukur kepada Tuhan atas hal-hal yang dia tidak kerjakan dalam hidupnya. Bahkan termasuk apa yang tidak dikerjakan oleh, sesuatu yang membuat diri dia tidak seperti para pemungut cukai itu, yaitu orang yang ada di belakang dia dan berdoa bersama-sama dengan diri dia. Dia merasa diri dia benar, dia merasa diri dia taat Tuhan. Dia merasa diri dia melakukan semua perintah Tuhan bahkan melampaui tuntutan Tuhan bagi umat-Nya. Itu yang dilakukan oleh orang Farisi. Tetapi ketika orang pemungut cukai datang menghadap Allah di dalam Bait Allah, apa yang dia lakukan? Alkitab berkata, dia tidak berani berdiri di depan. Yang dia lakukan adalah berdiri jauh-jauh di belakang dengan kepala tertunduk, dengan hati yang berdukacita, dengan tangan yang memukul dada, dia meminta pengampunan daripada  Tuhan Allah. Karena apa? Dia sadar akan dosanya.

Saudara ingatkah perkataan Tuhan Yesus, “Pergilah dan pelajari arti dari pada firman ini: ‘Aku datang bukan untuk mencari orang benar tetapi orang yang berdosa.’” Saudara, ini yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam hidup kita. Pada waktu kita menghampiri Tuhan, ingin berelasi kepada Tuhan, Roh Kudus akan menyadarkan kita akan dosa kita. Lalu ketika kita menyadari bahwa kita adalah orang-orang berdosa, Dia akan memberikan satu dukacita di dalam hati kita akan dosa-dosa yang kita lakukan di dalam kehidupan kita. Di dalam Persekutuan Doa kita membahas mengenai ucapan bahagia dan di dalam ucapan bahagia yang kedua, disitu ada satu kalimat: “Berbahagialah orang yang berdukacita di hadapan Allah.” Dukacita terhadap apa? Bukan karena penderitaan dalam kehidupan dia yang utama yang bisa membawa dia kepada Tuhan, bukan pada sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia saja yang penuh dengan dosa, tetapi hal yang utama sekali adalah berdukacita akan keberdosaan diri dia di hadapan Allah yang membuat diri dia tidak layak untuk ada di hadapan Tuhan, kecuali dia bertobat dari dosa itu dan datang kepada Tuhan melalui Kristus Yesus. Ini adalah hal yang kedua yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam hidup kita, membawa kesadaran bahwa kita adalah orang yang berdosa dan membawa kesadaran kita perlu pertobatan dalam hidup kita yang membuat kita memanggil nama Tuhan dalam hidup kita.

Hal yang ketiga yang dikerjakan oleh Roh Kudus adalah membawa kita melihat pada satu kebutuhan kita akan Allah dan kemurahan Allah dan berkat Allah. Saudara, tadi kita di poin yang kedua melihat Roh Kudus akan menjadikan kita seorang yang sadar akan dosa kita, kalau kita adalah seorang yang sadar akan dosa kita apa yang akan kita lakukan dalam hidup kita? Saya yakin kita tidak akan lagi senang hidup bergaul dengan orang-orang dunia yang hidup di dalam suatu kehidupan berdosa. Kita akan merasa diri kita adalah berbeda dari dunia, diri kita adalah terpisah dari pada dunia, diri kita adalah orang-orang yang tidak lagi senang untuk melakukan dosa seperti orang dunia melakukan dosa dalam kehidupan mereka. Lalu apa yang terjadi? Kita merasa menjadi orang yang terisolasi, orang yang dikucilkan mungkin, orang yang memisahkan diri dari pada dunia. Tetapi hal yang lebih penting adalah pada waktu kita merasakan ini ada satu hiburan dalam hati kita, hiburan akan apa? Hiburan bahwa kita adalah orang-orang yang telah mendapatkan satu karunia khusus dari pada Tuhan, orang-orang yang telah  menerima Roh Kudus dalam kehidupan kita, orang-orang yang memiliki satu relasi dengan Allah yang benar dan Allah yang berpribadi dalam hidup kita. Jadi walaupun dunia itu seakan-akan sesuatu yang mayoritas, kita adalah minoritas, dunia dengan keinginan yang begitu kuat sekali untuk mau mempenngaruhi hidup kita, tapi kita sadar satu hal: saya berbeda dari dunia ini, saya mengerti bahwa saya telah menerima anugerah Tuhan, kemurahan Tuhan, dan berkat Tuhan dalam hidup saya dan saya akan hidup sebagai orang yang berelasi dengan Tuhan Allah, saya tidak mau lagi kembali ke dalam dunia walaupun saya hidup di dalam dunia yang berdosa ini tapi saya tidak akan mengikuti cara dunia ini dalam kehidupan mereka.

Jadi Bapak, Ibu, Saudara yang dikasihi Tuhan, dari situ kita masuk ke dalam poin yang keempat. Ketika Roh Kudus bekerja di dalam kita berdoa maka Roh Kudus akan membawa kita untuk melihat kepada kemuliaan Allah. Saudara, ini adalah hal yang kembali sangat penting dan sangat vital sekali di dalam kita berdoa. Apa yang membuat kita seringkali ragu-ragu di dalam doa dan seringkali tidak terlalu ingin berdoa dalam hidup kita? Jawabannya adalah karena kita tidak mengenal siapakah Allah itu, kita tidak tahu siapa Dia, kita tidak tahu karakter Dia dalam hidup kita, bagaimana Dia bisa menjadi sesuatu yang kita percayai sepenuhnya dalam hidup kita dan Dia sanggup untuk mendengarkan dan melakukan apa yang Dia inginkan dalam kehidupan Dia. Ini adalah sesuatu yang akan mendorong kita untuk tidak datang kepada Tuhan. akan tetapi ketika Roh Kudus bekerja dalam kehidupan kita yang Dia akan lakukan adalah Dia akan menimbulkan satu keinginan untuk bersekutu dengan Allah dan bukan hanya bersekutu tetapi saya ingin mengenal Allah secara pribadi dalam hidup saya, saya tidak puas kalau saya hanya mendengar kata-kata orang mengenai Allah itu seperti ini dan seperti itu, saya tidak puas kalau hanya mengenal tentang Allah atau mengetahui tentang Allah dalam hidup saya, saya ingin betul-betul mengalami Allah, mengerti Allah, betul-betul mengenal Allah dalam hidupku, dan itu adalah sesuatu kehausan atau kerinduan yang terus Roh Kudus akan berikan dalam kehidupan kita seumur hidup kita sebagai orang Kristen. Di dalam Mazmur 42:2 ada satu gambaran yang sangat indah sekali mengenai hal ini ya, “Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.” Saudara, pada waktu Roh Kudus bekerja apa yang akan dikerjakan oleh Roh Kudus? Membawa kita untuk merindukan Allah secara pribadi, membawa kita untuk mau mengenal kemuliaan Allah secara pribadi dalam hidup kita, ini yang dikerjakan oleh Roh Kudus dan itu adalah satu kerinduan yang besar.

Tapi Saudara, saya mau katakan, pada waktu kita mengenal Allah secara pribadi pertanyaannya adalah karakter Allah seperti apa yang pertama-tama akan Tuhan nyatakan bagi hidup kita? Kasih atau kesucian? Alkitab bilang kesucian Allah. Pada waktu Allah menampakkan diri kepada Musa di semak duri, saat itu Musa denga tergesa-gesa dan terbburu-buru ingin menghampiri Tuhan Allah tapi Tuhan Allah langsung berkata, “Musa, stop. Tanggalkan dulu kasut kakimu itu karena tempat ini adalah tempat yang kudus atau suci.” Pada waktu Yesaya melihat kemuliaan Allah yang duduk di tahtaNya tersebut, Yesaya langsung berkata, “Celakalah aku, aku adalah seorang yang najis di bibirku, aku adalah seorang yang berdosa,” baru disitu Tuhan menguduskan bibir dari pada Yesaya. Saudara, pada waktu Tuhan menyatakan diriNya bagi diri kita hal pertama yang Tuhan akan nyatakan dalam kehidupan kita adalah karakter kesucian, kekudusan yang Dia miliki sehingga kita tidak bisa bermain-main di hadapan Allah yang suci. Jangan pikir kita hidup hanya dalam satu kehidupan yang berelasi dengan Allah yang mengasihi kita, Dia bersedia untuk mengampuni kita setiap saat dalam hidup kita, kita boleh sembarangan dalam berelasi, kita boleh berdosa, kita tidak perlu menghormati Dia, kita tidak perlu menyediakan satu waktu tertentu untuk beribadah kepada Dia, Alkitab bilang nggak. Saudara, hal pertama yang kita tahu Allah tidak bisa dipermainkan, Dia adalah kudus, Dia terpisah dari pada diri kita, dan ini harus menimbulkan satu perasaan gentar di dalam hati kita terhadap Tuhan Allah. Namun di saat yang sama kita juga disadarkan, kita juga dihiburkan kalau kita adalah anak-anak Allah yang dapat memanggil Allah dengan sebutan “Bapaku, Allahku.” Saudara, ini adalah satu paradoks yang besar sekali, tetapi ketika Roh Kudus bekerja dalam hati kita dan ketika Roh Kudus membawa kita kepada Yesus Kristus maka kita bisa memanggil Allah dengan sebutan “ya Bapa, ya Abba” dalam kehidupan kita dan disitu terhindarlah kita dari satu ketakutan untuk menghampiri Allah, walaupun kita menghampiri Allah dengan satu kesadaran Allah itu suci, Allah itu kudus, dan Allah itu ingin kita kenali dengan baik dan ada kerinduan itu dalam hati kita tapi kita akan menghampiri dengan satu perasaan yang sukacita, satu perasaan yang bersyukur di hadapan Allah dan bukan satu sikap yang menghina Allah dan tidak menghormati Allah dalam kehidupan kita. itu adalah poin yang keempat.

Yang kelima adalah, masih ingat nggak? Yang pertama? Roh Kudus akan memberikan satu pemikiran yang rohani dalam hidup kita atau menciptakan pemikiran yang rohani. Yang kedua? Roh Kudus akan menyadarkan kita akan dosa-dosa kita. Yang ketiga? Roh Kudus akan membawa kita untuk melihat kepada Allah dan kemurahan Allah dan berkat Allah. Yang keempat, Roh Kudus akan membuat kita melihat kepada kemuliaan Allah atau pribadi Allah itu sendiri dan memiliki satu kerinduan untuk bertumbuh di dalam pengenalan akan Tuhan. Saudara, ini adalah pekerjaan Roh Kudus yang penting. Saya sangat heran sekali kalau ada orang Kristen yang berkata, “pengajaran theologi, doktrin itu tidak penting dalam hidupku, kita tidak perlu belajar untuk mengenal Allah secara lebih mendalam dalam kehidupan kita,” padahal apa yang dikerjakan oleh Roh Kudus salah satunya adalah membawa kita untuk bertumbuh di dalam pengenalan kita akan Allah dan membuat kita mengenal Allah secara pribadi dalam kehidupan kita. Itu berarti belajar firman, bertumbuh dalam kebenaran, bertumbuh dalam pengetahuan akan Allah itu penting sekali dalam kehidupan orang percaya.

Yang kelima, Roh Kudus ketika bekerja Dia akan membawa kita untuk selalu menetap kepada Yesus Kristus. Saudara, di dalam Yohanes 16:14, disini Tuhan Yesus berkata, “Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”Saudara, salah satu pekerjaan dari pada Roh Kudus yang paling penting sekali dalam kehidupan orang percaya adalah membawa kita melihat kepada Yesus Kristus. Itu sebab ada satu kalimat di dalam Perjanjian Baru di dalam surat Paulus, ketika seseorang mengaku dengan mulutnya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat itu berarti dia memiliki Roh Kudus di dalam hidup dia. Roh Kudus, keberadaan Dia dalam kehidupan orang percaya bukan ditandai dengan satu manifestasi yang ada di dalam kehidupan dia seperti yang bisa dilihat atau diajarkan oleh banyak gereja tetapi keberadaan Roh Kudus di dalam hidup kita itu terlihat dari apakah kita meninggikan Tuhan Yesus di dalam kehidupan kita atau tidak dan juga di dalam kehidupan kita berdoa. Saudara pada waktu kita berdoa, apa yang kita pikirkan dan renungkan pada waktu kita menaikkan setiap kata-kata di dalam kita berdoa? Adakah kita berpikir bahwa Tuhan aku adalah orang yang tidak berdaya untuk bisa membenarkan diriku di hadapan-Mu, aku adalah orang yang tidak layak di hadapan Tuhan, karena itu Tuhan aku mengerti bahwa Yesus Kristus anak-Mu itu adalah satu pribadi yang Kau utus di dalam dunia untuk menebus dosaku? Saudara pada waktu kita berdoa di hadapan Allah, sadarkah kita bahwa salib Kristus itu bukan sesuatu kebodohan, bukan sesuatu kehinaan, bukan sesuatu yang mempermalukan kita tetapi salib Kristus itu adalah sesuatu hikmat Allah, sesuatu kemuliaan, sesuatu yang harusnya kita banggakan dalam kehidupan kita? Ini yang harus muncul di dalam kehidupan kita ketika kita berdoa kepada Tuhan, karena apa? Ketika kita berdoa Roh Kudus akan mengingatkan kita selalu kepada karya Kristus di dalam hidup kita, apa yang Kristus lakukan untuk menebus kita dan apa yang Kristus lakukan untuk mengampuni dosa kita dan membenarkan dosa kita di hadapan Tuhan Allah.

Jadi Saudara, pada waktu kita berdoa pertanyaannya adalah seperti ini: adakah Saudara memiliki kesadaran akan ketergantungan mutlak Saudara di hadapan Allah terhadap karya penebusan yang Kristus lakukan di dalam hidup Saudara atau adakah ketergantungan kesadaran saya sungguh-sungguh selalu membutuhkan Kristus di dalam  kehidupan saya, itu harus selalu muncul di dalam kehidupan orang Kristen. Saya bukan berbicara hanya berdoa berarti kita hanya berbicara kepada Allah pada satu momen tertentu dan pada waktu kita berdoa di hadapan Allah tetapi istilah yang saya pakai juga doa berarti satu kesadaran yang terus menerus bergantung kepada kemurahan yang Allah berikan kepada kita di dalam Kristus. Saudara ini harus kita miliki setiap hari di dalam kehidupan kita, tanpa pertolongan Kristus, tanpa penebusan Kristus, tanpa kayu salib itu, maka kita hanyalah orang yang akan dibinasakan oleh Tuhan Allah dankarena itu Saudara hal yang paling penting dalam kehidupan manusia, sejarah manusia adalah penebusan Kristus di kayu salib. Saudara kalau Saudara mau nilai hal-hal yang penting dalam hidup ini, saya katakan bukan pekerjaan, bukan bagaimana kita mencapai posisi yang penting dalam hidup kita tetapi kita melihat kembali kepada sejarah penebusan yang Allah kerjakan dalam kehidupan kita ketika Yesus Kristus inkarnasi ke dalam dunia dan untuk mati di kayu salib demi untuk mengampuni dosa kita. Kalau ini yang kita pikirkan, ini yang kita hidupi, apa yang akan kita munculkan dalam hati kita? Saya pikir kita akan bersyukur dan bersyukur dalam hidup kita, kita akan selalu menaikkan pujian karena kita sadar yang Allah kerjakan terlampau besar, terlampau mulai dan berkat itu tidak bisa dikomparasikan dengan semua berkat yang kita bisa terima dalam dunia. Tuhan berkata Dia mati bagi kita ketika kita masih seteru dengan Dia. Saudara, ini adalah sesuatu yang betul-betul harusnya memberi satu penghiburan dalam hidup kita akan apa yang Tuhan kerjakan, itu yang kelima.

Yang keenam adalah ketika kita berdoa dalam Roh maka Roh Kudus akan mengingatkan kita akan janji-janji Allah. Saudara kita hidup dalam dunia yang berdosa, kalau kita hidup dalam dunia yang berdosa hal yang wajar yang terjadi dalam hidup kita itu apa? Menerima berkat atau menerima kesusahan? Saya percaya kesusahan yang kita alami, karena itu pada waktu kita mengalami kesusahan itu adalah hal yang wajar  tetapi kalau kita mengalami satu kehidupan yang baik, yang tidak menderita, yang sepertinya diberkati itu adalah anugerah yang Tuhan berikan dalam kehidupan kita dan kita perlu bersyukur atas keadaan tersebut. Tetapi Saudara pada waktu kita berada dalam satu kesulitan hidup dan penderitaan hidup akibat dari pada dosa dunia ini dan manusia yang berdosa apa yang perlu kita lakukan? Nah di sini ketika kita mengalami itu, maka Roh Kudus akan mengingatkan kita akan janji-janji Allah yang pernah ucapkan bagi diri kita, kita akan melihat bahwa janji-janji Allah itu bukan hanya sesuatu perkataan omong kosong, tetapi janji-janji Allah itu adalah sesuatu yang real yang nyata, yang sungguh-sungguh benar dan sungguh-sungguh pasti terjadi seperti apa yang Allah pernah janjikan di dalam hidup kita.

Saudara misalnya pada waktu kita mengalami ini dalam kesulitan maka kita akan disadarkan dan cara pandang kita akan dunia ini berubah total, berubahnya dalam hal apa? Kita akan melihat dunia ini bukan lagi sebagai milik iblis atau sesuatu yang ada di bawah kekuasaan orang-orang tertentu atau penguasa-penguasa tertentu tapi kita akan dibawa untuk melihat bahwa dunia ini adalah milik Allah, dunia ini ada di bawah kekuasaan Allah, dunia ini ada di bawah pemerintahan dari pada Tuhan Allah dan dunia ini ada di bawah kendali dari pada Tuhan Allah sepenuhnya, itu akan Tuhan bawa kita melihat kepada hal itu atau Roh Kudus membawa kita melihat kepada kebenaran ini dan dari situ kita mulai akan menyadari satu hal: “Oh iya ya, rambut kepalaku saja Tuhan bisa hitung kok,” siapa yang bisa hitung rambut kepala kita? Ndaada, tetapi Tuhan bisa menghitungnya itu dan Tuhan berkata satu helaipun tidak akan jatuh kalau Tuhan tidak berkenan rambut itu jatuh dan di dalam bagian lain Tuhan juga berkata, “Lihatlah burung pipit, mereka tidak akan jatuh ke bumi kalau Tuhan tidak izinkan hal itu terjadi, apalagi hidupmu yang adalah anak-anakKu, jauh lebih mulia, jauh lebih bernilai dan berharga dari pada burung pipit tersebut karena itu apakah Aku tidak akan memelihara hidupmu? Kalau kamu orang-orang yang jahat saja mengerti untuk memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, ketika mereka meminta ikan dan meminta roti misalnya, kamu tidak akan memberikan ular dan batu kepada mereka, apalagi Bapamu yang di sorga yang akan memberikan sesuatu pemberian yang baik bagi kamu.”

Nah Saudara, pada waktu kita melihat keadaan hidup yang sulit sepertinya, yang menderita, yang penuh dengan tantangan dan kesusahan apalagi kalau kita hidup beriman kepada Tuhan, kita akan diingatkan kembali ada janji Tuhan yang pasti, ada janji Tuhan yang betul-betul nyata dan akan terjadi, pasti terjadi dalam hidup kita, sesuatu yang tidak perlu kita ragukan, sesuatu yang boleh kita pegang dengan teguh dalam kehidupan kita ketika kita beriman kepada Tuhan di dalam Kristus Yesus. Saudara ini adalah hal yang dikerjakan oleh Roh Kudus di dalam hidup kita, paling tidak ada 6 poin ini Saudara boleh ingat baik-baik karena ini adalah hal yang penting sekali. Tapi bagaimana kalau Saudara berkata dalam hati ketika saya turuti dari poin pertama, kedua, ketiga sampai keenam ternyata saya tidak memiliki satu kerinduan seperti itu ya, saya tidak memiliki satu kenikmatan untuk berdoa di hadapan Tuhan, saya masih jauh dari pada satu relasi yang indah bersama-sama dengan Tuhan, saya tahu Dia adalah Allah yang mulia tapi saya tidak menikmati satu persekutuan yang indah bersama dengan Dia, apa yang harus saya lakukan? Saya katakan berdoa, minta kepada Tuhan untuk memberikan itu kepada kita, minta kepada Tuhan dengan terus menerus dalam hidup kita, jangan henti-henti untuk Tuhan membuat diri kita menikmati kehidupan yang berelasi dan dalam doa dengan Tuhan dan yakinlah Tuhan akan memberikan kenikmatan hidup berelasi dengan Tuhan dalam kehidupan kita pada waktu dan selama itu belum terjadi mungkin Tuhan ingin menguji ketekunan kita dan kesungguhan kita di dalam meminta kepada Dia atau keseriusan kita. Karena itu Saudara, pada waktu kita mengalami kesulitan jangan jauhkan diri dari Tuhan, dekatkan diri, justru dekatkan diri kepada Tuhan dan meminta pertolongan Tuhan dalam hidup kita. Kiranya Tuhan boleh menolong kita melalui firman pada hari ini.

Mari kita masuk ke dalam doa

Kami bersyukur sekali lagi ya Bapa untuk kebenaran firman yang boleh Engkau kabarkan bagi kami, kami sekali lagi bersyukur ya Bapa, Engkau boleh anugerahkan satu penglihatan akan karya Roh Kudus dalam kehidupan berdoa dan berelasi kami dengan Tuhan. Sesuatu yang sungguh dalam ,sesuatu yang sungguh memberikan satu jaminan dan kepastian di dalam kami berelasi dengan Tuhan dan bahwa kami adalah anak-anakMu yang ada di dalam Kristus Yesus. Kami sungguh bersyukur untuk anugerahMu ini, dan kiranya kehidupan yang bergaul dan berelasi dengan Engkau secara pribadi, itu boleh terus ada dalam kehidupan kami anak-anakMu dan boleh Engkau tambahkan dalam kehidupan kami sehingga kami boleh memiliki satu kehidupan yang menikmati Tuhan dan memuliakan Tuhan dalam hidup kami dan satu kehidupan yang sungguh-sungguh berelasi secara pribadi dengan Tuhan dan itu boleh dinyatakan dalam hidup kami. Tolong kami masing-masing ya Tuhan, anak-anakMu yang Engkau kasihi dan Engkau telah tebus melalui Anak TunggalMu Tuhan Yesus Kristus. Hanya di dalam nama Tuhan Yesus Kristus hambaMu telah berdoa, kami telah berdoa. Amin.

[Transkrip Khotbah belum diperiksa oleh Pengkhotbah]

Comments