Revive Us Again, 7 Januari 2024

Revive Us Again

Mazmur 85:2-8

Pdt. Daniel Santoso

 

Saudara sekalian, kita berada di dalam gereja yang hari ini gedungnya belum jadi secara sempurna. Kita berada di dalam gereja, yang mungkin istilah yang bisa dipakai adalah prematur untuk menjadi tempat ibadah kita hari ini di Yogyakarta. Dan kita berada di dalam gereja yang memiliki organisasi, yang memiliki sinode, yang juga memiliki akan peraturan-peraturan daripada gereja. Namun tahukah Saudara bahwa gereja itu adalah tubuh bukan bangunan menurut Kitab Suci? Tahukah Saudara bahwa gereja adalah jemaat Tuhan, orang-orangnya, bukanlah tempatnya? Tahukah Saudara bahwa gereja itu bukan organisasinya, menurut Kitab Suci, tapi justru adalah organismenya, siapa yang ada di dalam gereja? Maka Saudara, satu sisi building itu penting, bangunan itu penting. Satu sisi tempat ibadah itu penting. Tapi juga satu sisi juga organisasi juga penting. Tetapi kita juga harus melihat, Kitab Suci juga mengingatkan kepada kita, bahwa gereja adalah tubuh Kristus di mana gereja harus menjadi gereja yang mengikuti apa yang dimau oleh Kristus. Gereja adalah orangnya bukanlah tempatnya. Satu sisi kita butuh tempat tetapi juga butuh orang-orang yang sungguh-sungguh mau belajar, beribadah dengan sungguh-sungguh dan mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh. Itulah gereja. Dan gereja bukan organisasinya yang menjadi terpenting tapi bagaimana orang di dalam organisasi itu memiliki jiwa organisme yang sungguh-sungguh mengasihi satu dengan yang lain. Itulah gereja.

Maka di dalam teologi eklesiologi, gereja dipanggil adalah untuk bagaimana mereka menjadi tubuh Kristus dan bagaimana tubuh Kristus yang melakukan apa yang dimau oleh Kristus. Dan Kristus memanggil gereja untuk pergi memberitakan Injil. Saudara, maka kita butuh gereja sebagai gedung, butuh gereja sebagai tempat ibadah, membutuhkan gereja sebagai organisasi yang bisa meng-organize kita, tapi Saudara, Alkitab juga mengingatkan kepada kita gereja adalah tubuh Kristus, gereja adalah jemaat yang mengasihi Kristus, dan gereja yang memiliki organism yang betul-betul satu dengan yang lain mengasihi Kristus dan mengasihi sesamanya.

Tetapi Saudara, kita juga harus melihat kenapa Alkitab mengajarkan seperti itu? Mengapa Alkitab mengajarkan bahwa gereja harus memiliki akan satu jiwa, yaitu gereja adalah tubuh Kristus, gereja adalah jemaat yang mengasihi Kristus, dan gereja adalah yang memiliki jiwa organism, yaitu adalah satu dengan yang lain belajar saling mengasihi, saling peduli, saling concern satu dengan yang lain. Saudara sekalian, karena gereja bukan hanya dilihat secara physical saja tetapi gereja harus dilihat secara spiritual. Saudara sekalian, gereja harus dilihat secara spiritual kenapa? Karena gereja yang adalah milik Tuhan adalah gereja yang dihadirkan oleh Tuhan menurut kehendak daripada Tuhan. Maka itulah kenapa Saudara gereja penting diajarkan di dalam Kitab Suci karena gereja adalah manifestasi kerajaan Allah di bumi ini.

Maka tahukah Saudara bahwa Gereja Reformed Injili Indonesia yang ada di Yogyakarta haruslah Saudara syukuri sebagai manifestasi kerajaan Allah di kota Yogyakarta. Kalau Saudara bisa memahami kenapa gereja ini ada, kenapa harus dibangun, dan kalau Saudara melihat dari kacamata spiritual melihat semuanya ini, Saudara akan tahu Tuhan punya kehendak-Nya; kehendak-Nya jadi di kota ini. Tapi pertanyaannya adalah do you care about this? Apakah Saudara peduli dengan kehendak Tuhan di kota Yogyakarta? Apakah Saudara peduli dengan kehendak Tuhan untuk Saudara mengikuti secara online di China? Apakah Saudara peduli untuk mengerti kehendak Tuhan di mana Saudara berada?

Saudara sekalian, banyak dari kita mungkin mengatakan, “Oh di mana pun saya berada saya akan memberitakan Injil!” Bagus semangat seperti itu! Saya percaya bahwa spiritual progress dimulai daripada kita yang dapat melihat pentingnya Injil. Orang yang dapat melihat kuasa Injil adalah orang yang dapat mengalami spiritual progress karena Injil. Tetapi Saudara, bagaimana dengan orang yang sudah menerima Injil? Bagaimana dengan orang yang sudah memberitakan Injil? Bagaimana dengan orang yang sudah melakukan banyak hal di dalam penginjilan? Saudara, banyak orang menginjili adalah karena dia memberitakan tentang the gospel of Christ, memberitakan tentang apa yang Tuhan lakukan, yang Tuhan ajarkan dan memberitakan apa yang Tuhan anugerahkan. Yes, itu adalah penginjilan; menginjili orang yang terbuang, menginjili orang yang tidak terjangkau, memberitakan Injil kepada mereka yang terhilang supaya mereka dapat diselamatkan. Yes. Tetapi bagaimana dengan orang yang sudah mengenal Inijl? Bagaimana dengan orang yang sudah menerima akan Injil? Dan bagaimana dengan mereka yang sudah melayani, bahkan sudah memberitakan Injil? What’s next Saudara?

Saudara saya hari mengambil tema, yaitu “Revive Us Again”. Pulihkan kami kembali. Dan tema ini saya ambil adalah untuk mengajak kita semua gereja Tuhan di tahun 2024, kita sudah melakukan banyak penginjilan, kita sudah melakukan banyak pekerjaan Injil, kita sudah melakukan pelayanan Injil, tetapi kita juga melihat realita bahwa orang memberitakan Injil seringkali adalah orang yang paling tersendiri. Orang yang melayani Tuhan adalah orang yang paling tersendiri. Orang yang sungguh-sungguh memberitakan Injil, adalah orang yang menerima penolakan, menerima akan orang-orang yang mencaci maki, dan bahkan orang-orang yang tidak bisa memberikan apresiasi kepada orang memberitakan Injil. Berapa banyak orang memberitakan Injil mereka masuk penjara? Berapa banyak orang memberitakan Injil mereka harus dikecewakan? Berapa banyak orang memberitakan Injil mereka harus ditolak, bahkan oleh keluarga mereka sendiri?

Saudara sekalian, pada saat kita sudah menerima Injil, kita sudah menerima the gospel of Christ, Saudara pertanyaannya what’s next untuk kita semua yang sudah menerima Injil Tuhan? What’s next di dalam gereja ini? Apa yang selanjutnya harus Saudara lakukan sebagai gereja Tuhan? Mazmur 85 menyatakan sebuah doa memohon apa? Mereka sudah dengar akan firman Tuhan, mereka sudah mendengar apa yang dikatakan oleh para nabi, mereka sudah banyak mendengar pengajaran-pengajaran, dan mereka sudah banyak melihat pada pemimpin-pemimpin yang mengajak mereka memuji Tuhan, mengajak mereka berdoa, mengajak mereka mendengar firman Tuhan. Tetapi Saudara, mari kita bersama-sama belajar dari Mazmur 85 ini.

Saya hari ini mengajak Saudara untuk memahami what is the meaning of revival. Saudara, mengapa kita mau belajar ini? Karena revival adalah the sovereign act of God, adalah pekerjaan Tuhan yang mutlak yang dihadirkan bagi mereka yang sudah mengalami Injil namun mereka, mungkin, kecewa, mereka yang mungkin loyo, mereka yang mungkin telah kehilangan kekuatan. Saudara, unbeliever made evangelism. Itulah yang kita lakukan bukan? Kita memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum kenal Injil, yes. Tapi apa yang Saudara beritakan kepada mereka yang sudah terima Injil? Perhatikan kalimat ini Saudara sekalian. Unbelievers made evangelism; believers made revival. Setiap mereka yang belum dengar Injil Tuhan, mereka membutuhkan Injil. Yes. Tapi bagi mereka yang sudah di dalam Injil Tuhan, mereka membutuhkan kebangunan rohani. Kenapa? Karena untuk menerima Injil Tuhan mereka harus bayar harga, mereka harus mengikut Tuhan, menyangkal diri, mereka harus memikul salib. Dan untuk melakukan semuanya itu adalah pasti memiliki hal yang tidak gampang untuk dihadapi tetapi Tuhan berjanji akan senantiasa memberikan kebangunan bagi mereka yang senantiasa terpaut hati kepada Tuhan. Pertanyaannya apakah itu doa Saudara setiap hari, sebagai orang yang sudah percaya memohon Tuhan membangunkan rohanimu setiap hari? Kalau engkau sudah percaya kepada Yesus Kristus, puji Tuhan! Tetapi apakah engkau terus dibangunkan setiap hari? Bukankah realita pelayanan mengecewakan? Bukankah realita penginjilan mengecewakan? Bukankah realita kita untuk membela the gospel of Christ di dunia ini, kita banyak dijadikan musuh oleh dunia ini? Yes.

Saudara, maka hari ini saya mengajak kita untuk belajar dari Mazmur 85. Mazmur 85 adalah doa untuk kebangunan rohani, di mana pada saat itu, Saudara sekalian, raja Cyrus dari Persia tahun 538 SM, membebaskan Israel untuk pulang ke Yerusalem pada saat itu. Dan pada saat itu orang-orang Israel mereka senang luar biasa kenapa? Mereka dibebaskan untuk pulang ke Yerusalem, pulang ke kampung halaman, pulang di tempat perjanjian yang Tuhan telah anugerahkan bagi mereka meskipun sudah hancur. Mereka senang pulang kampung. Mereka senang bisa kembali ke Yerusalem. Tetapi Saudara, ketika mereka tiba di sana, di manakah sukacita mereka? Setelah mereka sampai di tempat puing-puing Yerusalem, apa yang menjadi semangat mereka? Waktu mereka bilang mau pulang kampung mereka serasa senang luar biasa. Sudah sampai di kampung halaman, melihat puing-puing tersebut, mereka langsung loyo, mereka langsung kehilangan semangat, mereka langsung kehilangan akan antusias. Sehingga kita melihat mereka membangun gereja, mereka membangun bait suci, mereka membangun akan apa yang mereka patut kerjakan tapi mereka tahu mereka nggak mungkin bisa melakukan seperti bangunan daripada Salomo karena bangunan Salomo begitu megah, bangunan Salomo begitu berkilau sedangkan bangunan yang mereka bangun hanya dari bahan apa kadarnya. Maka Saudara sekalian, mereka bekerja keras, mereka membangun akan gereja mereka, membangun bait suci mereka. Mereka mulai membangun sebuah organisasi. Mereka mulai mengatur mana yang perlu untuk diprioritaskan dan sebagainya, dan sebagainya.

Dan Saudara, gampang tidak perjuangan mereka pada saat itu membangun? Tidak! Butuh berpuluh-puluh tahun untuk mewujudkan itu. Dan Saudara tahu kenapa? Bukan karena mereka tidak bisa tapi mereka terhambat. Kenapa mereka bisa terhambat? Mereka terhambat karena iblis bekerja pada saat itu juga. Di saaat mereka membangun bait suci, iblis juga bekerja untuk membangun kerajaannya di dalam proses membangun bait suci. Apa yang terjadi Saudara? Iblis bekerja membuat mereka lebih memikirkan rumah mereka daripada membangun gereja. Mereka membuat orang-orang tersebut loyo dan lambat sehingga tidak bisa untuk mewujudkan apa yang Tuhan sudah anugerahkan bagi mereka untuk bisa membangunnya. Gereja menjadi sekarat pada saat itu. Gereja mulai terganggung di dalam membangun gereja. Dan bahkan semangat mereka satu demi satu mulai terpecah satu dengan yang lain. Saudara sekalian, inilah realita daripada gereja saat itu, pembangunan bait suci saat itu, dan semangat jemaat saat itu di saat mereka kembali ke puing-puing Yerusalem. Dan jika itu dibiarkan, dan jika mereka tidak sadar dan terus dengan semangat yang sama melakukan apa yang loyo itu, maka apa yang akan terjadi? Maka Saudara sekalian, maka Mazmur 85 tidak mungkin akan tertulis. Tapi kenapa Mazmur 85 bisa tertulis? Karena Tuhan bekerja menggelisahkan orang-orang pilihan Tuhan. Kenapa Mazmur 85 bisa tertulis? Karena muncul sebuah doa yang Tuhan ajarkan untuk setiap kita bisa belajar dari doa yang sama ini.

Dan Saudara, waktu kita melihat doa daripada pemazmur, Saudara, di dalam masa loyonya gereja saat itu, di dalam masa loyonya bangsa Israel saat itu, di masa loyonya setiap mereka yang bekerja keras saat itu, Tuhan membangkitkan seorang pemazmur untuk berdoa dan mengajarkan kepada jemaat-Nya bagaimana berdoa dan bagaimana membangunkan gereja-Nya untuk berdoa. Berdoa apa yang diminta? Bukan doa pengijilan. Pengijilan itu penting, yes. Tapi doa memohon kebangunan rohani bagi setiap orang yang sudah mendengar Injil. Itu yang diajarkan oleh pemazmur. Dan pemazmur mengajarkan dimulai daripada berseru kepada Tuhan. Di saat segala kesulitan ada, dimulai dari berseru kepada Tuhan. Itulah yang diajarkan oleh pemazmur.

Dan pemazmur mengajarkan yang pertama, doa kebangunan rohani dimulai pada melihat apa yang Tuhan kerjakan. What the Lord has done. Dan itu yang harus menjadi satu hal yang pertama yang kita bisa belajar dari pemazmur. Saudara, pemazmur mengatakan, “Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya Tuhan”, Engkau sudah berjanji atas tanah-Mu, Engkau sudah menganugerahkan tanah-Mu kepada kami. Dan Engkau telah memulihkannya, keadaan-keadaan yang sulit menjadi keadaan yang possible untuk dilayani, possible untuk dikerjakan, possible untuk kita sama-sama syukuri. Saudara, hal yang pertama ini adalah sesuatu yang sangat indah. What the Lord has done. Yang pertama, dari doa seorang pemazmur ini, dia melihat Tuhan yang memberkati dan Tuhan adalah Tuhan yang memulihkan. Tuhan memberkati setiap apa yang dijanjikan oleh Tuhan dan kalau ada kesulitan-kesulitan yang ada, Tuhan memulihkan setiap mereka yang jatuh dalam kesulitan untuk kembali kepada jalan-Nya. Itu dalam ayat yang kedua kita bisa melihat itu.

Saudara sekalian, itu yang Tuhan kerjakan. Pada saat mereka melihat puing-puing dari bait suci, mereka seakan-akan, “Sudahlah, ini nggak mungkin indah. Ini nggak mungkin bagus. Ini nggak mungkin sesuai seperti Salomo. Dan ini nggak mungkin selesai.” Mereka berpuluh-puluh tahun, bahkan sampai 14 tahun lebih. Tetapi Saudara, Tuhan tetap memberikan kepada mereka satu keyakinan bahwa apa? Bahwa kehendak Tuhan pasti jadi karena kehendak Tuhan pasti diberkati. Dan kehendak Tuhan bukan saja diberkati, kalaupun ada kesulitan-kesulitan terjadi, Tuhan yang berkehendak adalah Tuhan yang turut memulihkan setiap kesulitan-kesulitan tersebut. Dan Saudara, dan itu yang dipercaya oleh pemazmur.

Dan apa yang Tuhan kerjakan? Tuhan memberkati, Tuhan memulihkan, dan juga di ayat 2 dan 3 kita melihat bagaimana Tuhan juga memberikan pengampunan kepada mereka yang gagal, memberikan pengampunan kepada mereka yang jatuh ke dalam dosa, dan Tuhan memberikan pengampunan bagi mereka yang tidak menyenangkan hati Tuhan tapi Tuhan masih mau mengampuni mereka. Tuhan masih menutupi daripada murka-Nya. Sebenarnya, kalau kita mau lihat, Tuhan kalau murka, hancur, hancur sudah. Tapi gara-gara Tuhan masih memberikan pengampunan-Nya, dan itu yang Tuhan kerjakan. Tuhan masih menolong dan memberikan akan kesempatan supaya kita tidak dimurkai, dan Tuhan masih menghadirkan itu. Dan Allah yang adalah Allah yang kudus itu adalah Allah yang masih memberikan anugerah sehingga setiap mereka yang jatuh, setiap mereka yang loyo, mereka yang mengalami kesulitan, Tuhan masih menyatakan bahwa apa? Aku masih memberikan pengampunan bagimu. Dan Alkitab mengatakan, hei engkau yang loyo, hei engkau yang kurang bergairah, engkau yang jatuh ke dalam dosa, di dalam Yes. 53:5, “oleh bilur-bilurnya engkau disembuhkan” itu bukan bicara tentang physical tetapi bicara juga tentang satu hal di mana kerohanianmu disembuhkan oleh apa? Kembali kepada kehendak Tuhan, kembali kepada apa yang dijanjikan oleh Tuhan, kembali kepada apa yang pasti diberkati dan yang pasti dipulihkan dan yang pasti dilewatkan dari murka-Nya.

Saudara, hal yang pertama pemazmur mengajak Israel untuk berdoa, untuk melihat, coba lihat, Tuhan adalah Tuhan yang melakukan apa kepada kita? Tuhan yang sudah memberkati kita? Tuhan yang sudah peduli dengan kelemahan kita sehingga Dia masih mau memulihkan kita. Kita yang banyak melakukan kegagalan dan kita yang seringkali sudah tidak sesuai dengan apa yang Tuhan mau, tetapi Dia masih mau mengampuni dan Dia masih memberikan kesempatan untuk kita biar kita tidak dimurkai oleh Tuhan dan tidak dibuang oleh Tuhan. Dan pemazmur mengatakan ini, “Tuhan, Engkau telah berkenan, Engkau telah memulihkan, Engkau telah mengampuni, Engkau telah menutupi dosa mereka.” Pemazmur mengajarkan bahwa apa? Itulah Tuhan yang seharusnya kita terus minta kepada Tuhan dengan konsep yang sama.

Selama ini, saya nggak tahu, Saudara berdoa kepada Tuhan yang Saudara pahami sebagai Tuhan yang bagaimana? Saya nggak tahu, Saudara berdoa kepada Tuhan, Saudara punya konsep Tuhan yang bagaimana? Kita melihat banyak gereja yang sudah jatuh di dalam satu konsep bagaimana doa kita haruslah adalah doa yang meminta kepada Tuhan apa yang kita mau, meminta apa yang kita kehendaki, meminta apa yang kita butuhkan. Saudara, tetapi Alkitab mengajarkan kepada kita bukan itu. Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan menjanjikan kepada kita untuk kita bisa menjalani hidup sebagai orang percaya, bukan dengan doa yang seperti tadi, tapi doa yang seperti yang Tuhan nyatakan, yaitu “Aku akan memberkati engkau. Aku akan memulihkan engkau dan Aku akan mengampuni engkau dan menutupi engkau dari murka-Ku di saat engkau senantiasa mencari wajah-Ku.” Benarkah Saudara, kita hari ini berdoa seperti pemazmur? Mencari wajah Tuhan, mencari kehendak Tuhan, dan terus meminta Tuhan memberkati setiap hari di dalam apa yang ada di dalam diri kita masing-masing. Maka, pemazmur mengajarkan yang pertama, lihatlah apa yang Tuhan sudah kerjakan.

Kedua, yang Tuhan ajarkan kepada kita melalui pemazmur ini, ayat 4 sampai ke 7, dikatakan apa di situ? Pemazmur mengatakan, “Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala. Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami.” Saudara, yang kedua, pemazmur memohon kepada Tuhan untuk lakukan lagi, ya Tuhan. Do it again, my Lord. Untuk apa, Saudara? Untuk memohon belas kasihan Tuhan. Seringkali, kita memohon belas kasihan Tuhan supaya orang lain bertobat. Seringkali, kita memohon belas kasihan Tuhan supaya pelayanan kita diberkati, tetapi Saudara, seringkali kita tidak memohon belas kasihan Tuhan supaya jiwa kita disucikan setiap hari. Kita hanya peduli orang lain diberkati, tapi kita lupa kita butuh diberkati dan kita seharusnya minta kepada Tuhan diberkati bukan sekedar diberikan berkat secara fisik, tapi secara rohani kita dilipatgandakan setiap hari. Dunia mengecewakan, tapi hanya sukacita ada di dalam Tuhan yang melipatgandakan setiap hari apa yang namanya belas kasihan Tuhan. Maka Saudara, orang yang diselamatkan mereka ndak usah butuh lagi untuk bergumul tentang keselamatan lagi. Saved people never need to save again, karena sekali selamat tetap selamat di dalam ajaran Alkitab. Kristus mati bagi kita menebus kita, maka itu adalah keselamatan yang mutlak yang ditetapkan sekali untuk selamanya, maka pergumulan kita seharusnya adalah bagaimana dengan setiap hari saya? Bagaimana everyday life saya?

Saudara, kita seringkali sudah cukup merasakan bahwa sudah diselamatkan, maka itu sudah menjadi sebuah kepuasan, Saudara. Kepuasan yang sejati adalah di saat Saudara seperti pemazmur yang mengajarkan, “Saya adalah orang yang diselamatkan oleh Tuhan, tapi setiap hari saya memohon, Tuhan restore and revive me again.” Memohon belas kasihan Tuhan. “Tuhan, setiap hari saya jatuh bangun, jatuh bangun. Saya adalah seorang yang ndak layak untuk diselamatkan oleh Tuhan, tapi Engkau mau menyelamatkan saya sekali selamat, selama-lamanya selamat, maka saya nggak layak terima itu, tapi setiap hari saya harus bergumul masih di dalam dunia ini. Already but not yet, tapi bagaimana saya bisa menjiwai everyday dalam hidup saya?” Maka Saudara, pemazmur mengajarkan kepada kita, “Tuhan, Kamu sudah mengampuni. Kamu sudah menutupi. Kamu sudah menyurutkan. Kamu sudah meredakan. Pulihkan kami. Ya Penyelamat kami, tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami.”

Saudara, apa yang menjadi doa pemazmur ini adalah satu doa yang mengajarkan kepada kita semua bahwa apa? Bahwa waktu kita menjalani sebagai orang percaya, doa yang perlu kita minta adalah, “Tuhan, pemulihan itu haruslah menjadi konsumsi pribadi saya setiap hari. Restore me, O Lord. Revive me, O Lord. Must be our consumption every day.” Di dalam setiap hidup kita setiap hari. Dan kenapa itu menjadi satu hal yang penting? Karena dengan demikian, kita baru bisa menikmati apa yang menjadi kenikmatan yang Tuhan berikan kepada setiap orang percaya. Dan kenikmatan apa itu? Kita bisa lihat di dalam ayat 5 dan ayat yang ke-6. waktu dikatakan, “Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?” Saudara, apa yang kita bisa pelajari dari bagian ini? Kebangunan rohani menikmati Tuhan itu adalah sesuatu yang penting, yang pertama. “Pulihkanlah kami sehingga kami bisa keluar dari sakit hati-Mu.” Saudara, “Keluar dari sakit hati-Mu, sehingga kami bisa hidup tidak di dalam murka-Mu, tapi kami bisa bersukacita karena Kamu.”

Yang pertama, kebangunan rohani mengajarkan kita bagaimana menikmati Tuhan itu adalah indah. Menikmati sukacita itu adalah indah. Alkitab mengajarkan bahwa sukacita itu melampaui kebahagiaan. Dunia mengajarkan kejar kebahagiaan. Dunia mengajarkan bagaimana mengejar harta adalah sebuah kebahagiaan, mengejar orang adalah kebahagiaan, mengejar kesempatan adalah kebahagiaan, tapi Alkitab mengajarkan kepada kita mengejar Tuhan, mengejar firman-Nya, dan mengejar setiap apa yang Tuhan kasih kepada kita. Kejar itu! Dan Alkitab mengajarkan kepada kita, waktu kita mengejar semua itu dan kita diberikan anugerah oleh Tuhan untuk bisa memperoleh itu semua. Itulah sukacita yang tidak pernah kendor di dalam hidup orang percaya. Itulah kenapa Paulus di dalam Filipi 4:4 dikatakan, “Bersukacitalah senantiasa! Sekali lagi, bersukacitalah!” Maka, kebangunan rohani bicara tentang menikmati Tuhan dan ekspresi menikmati Tuhan adalah menikmati sukacita.

Pada saat orang-orang Israel pada saat itu membangun bait suci, mereka capek dengan setiap asumsi mereka. Mereka sudah berharap pada saat mereka membangun bisa memperoleh hasil membangun seperti Salomo punya. Mereka berharap, bisa memakai bahan yang sama seperti yang Salomo punya. Membayangkan kekayaan dinyatakan di dalam gedung gerejanya, di gedung bait sucinya dengan barang-barang yang paling berkilau, tapi mereka tahu ekspektasi itu cuma mimpi. Tapi mereka lupa, gereja bukan gedungnya. Gereja bukan tempatnya. Gereja yang sejati bukan organisasinya. Gereja yang sejati adalah Tuhan yang hadir. Itulah gereja. Tuhan yang menghadirkan orang-orang percaya, itulah gereja. Dan Tuhan yang hadir di dalam setiap gerakan yang ada di dalam orang-orang percaya. Itulah the true church. Maka Saudara, bagian yang perlu kita minta kepada Tuhan, menikmati Tuhan, menikmati sukacita Tuhan. Dan waktu bisa menikmati sukacita, itu adalah awal dari kebangunan rohani. Dan bukan hanya sekedar itu, tapi juga mengalami Tuhan, itu juga adalah sukacita. Mengalami sukacita di dalam apa, Saudara? Di dalam mengecap apa yang Alkitab katakan sebagai kasih setia Tuhan.

Di dalam ayat ke-7 & 8, “Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!” Saudara, selain menikmati Tuhan, kebangunan rohani mengajak kita untuk mengalami Tuhan. Pemazmur di dalam doanya meminta kepada Tuhan supaya, “Aku mau mengalami Engkau kembali.” Dan yang diminta adalah apa? “Tuhan, tunjukkanlah kepada kami.” Tunjukkan apa? Kasih setia Tuhan. Mungkin Saudara bertanya, “Ngapain sih minta kasih setia Tuhan? Ngapain sih doa minta kasih setia Tuhan? Apa sih definisi kasih setia Tuhan? Mengapa sih harus memohon kasih setia Tuhan?” Tunjukkanlah kasih setia Tuhan.  Apa arti kasih setia Tuhan? Saudara, kasih setia Tuhan di dalam Ratapan 3:22, di sana dikatakan kasih setia Tuhan tidak pernah berhenti. Menunjukkan bagaimana apa yang menjadi definisi kasih setia Tuhan adalah pernyataan Tuhan yang tidak pernah tidak ada. Dia selalu ada dan Dia hadir bagi kita dan Dia menyertai kita dan Dia sungguh-sungguh untuk tidak meninggalkan kita.

Saudara, saya di dalam khotbah di dalam persekutuan pemuda di China, saya mengatakan, waktu itu temanya adalah “Imanuel”, saya mengatakan 1 kalimat, imanuel seringkali dipahami sebagai Allah beserta kita di dalam kasih-Nya untuk supaya kita bisa bertobat. Tapi saya mau mengatakan bahwa imanuel juga adalah sebuah pernyataan bagaimana Tuhan tidak akan tinggal diam di saat orang-orang percaya mengalami kesulitan, di dalam mengalami tantangan, di dalam mengalami begitu banyak akan pekerjaan iblis yang berusaha menghancurkan. Kenapa? Karena Allah beserta kita juga berbicara tentang Allah yang akan menghukum setiap mereka yang dipakai iblis untuk berusaha melawan apa yang dinyatakan menjadi kehendak Tuhan. Maka Ratapan 3:22 mengatakan kasih setia Tuhan ndak pernah berhenti dan apa yang dikehendaki oleh Tuhan pasti terjadi dan itu dilakukan-Nya di dalam rencana Tuhan dan itu diwujudkan-Nya di dalam sejarah, yaitu di atas kayu salib, di mana di atas kayu salib Yoh 3:16 kita tahu, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Maka tanpa Kristus di atas kayu salib, maka Saudara dan saya ndak mungkin mengalami restorasi, ndak mungkin mengalami kebangunan kalau kita tidak mengalami Tuhan, memohon Tuhan beserta kepada Saudara setiap hari melewati hari-harimu.

Saudara, adalah penting untuk kita mempercayai Kristus di dalam setiap everyday life kita, setiap harinya kita dan itu adalah sebuah hal yang patut kita minta kepada Tuhan terus-menerus. Kenapa, Saudara sekalian? Karena hanya Yesus satu-satunya yang dapat memberikan kebangunan tersebut. Waktu Yesus di Getsemani, Saudara, Yesus waktu Dia berkata kepada Tuhan, “Tuhan, kalau boleh cawan penderitaan ini lewat daripada-Ku.” Kalau boleh, cawan ini lewat. Sehingga apa? “Jalan keselamatan jangan melalui Aku. Jalan keselamatan kalau boleh dari yang lain saja.” Ini mungkin interpretasi orang-orang liberal mengatakan bahwa ada potensi untuk apa? Jalan keselamatan tidak melalui Yesus, tapi bisa melalui yang lain. Tetapi pada saat Tuhan Yesus mengatakan bahwa apa? “Cawan ini kalau boleh lewat daripada-Ku,” maka kalau itu terjadi dan Tuhan mengatakan, “OK, cawan penderitaan ini boleh lewat.” Kira-kira apa berita Injil, Saudara? Kira-kira apa berita bagi orang-orang percaya? Maka berita orang-orang percaya adalah di luar Kristus ada keselamatan. Tapi kenapa pada saat Yesus bekata, “Kalau boleh cawan penderitaan ini lewat daripada-Ku.” Tapi Tuhan tidak memberikan jawaban. Tuhan menyatakan, “Kehendak-Ku harus terjadi.” Kenapa? Karena hanya dengan kehendak yang terjadi di dalam nama Yesus Kristus, di sinilah setiap orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan mengalami kuasa Injil. Dan hanya dalam nama Yesus Kristus, setiap mereka yang sudah di dalam Injil, yang sudah di dalam Kristus, yang sudah melayani Tuhan, yang sudah memberitakan firman, yang sudah memberitakan Injil Tuhan mengalami restorasi dan mengalami kuasa kebangunan rohani hanya di dalam Kristus Yesus.

Maka itulah kenapa Tuhan Yesus, waktu Dia mengatakan, “Cawan ini kalau boleh lewat daripada-Ku,” tapi Tuhan tidak mengizinkannya karena “Kehendak-Ku hanya akan terjadi di dalam-Mu dan hanya keselamatan dapat terjadi di dalam nama Yesus Kristus.” Jadi, itulah kenapa orang-orang Kristen mempercayai bahwa hanya Yesus Kristus satu-satunya nama untuk setiap kita dapat menerima keselamatan yang kekal karena Tuhan Allah menetapkan no other way. Saudara mau mengalami keselamatan? Hanya Yesus Kristus satu-satunya. Mau mengalami kebangunan? Hanya Yesus Kristus kuncinya. Dan mau mengalami akan satu hidup yang penuh sukacita? Hanya kembali kepada Kristus dan hanya kembali kepada Dia. Kasih mula-mulamu kembali kepada Dia, perjuanganmu kembali kepada Dia, pelayananmu kembali kepada Dia, setiap harimu kembali kepada Dia. Maka di situlah engkau akan mengalami bukan sekedar mengalami Injil, tapi mengalami kebangunan Injil di dalam hidup kita masing-masing sehingga engkau akan melihat betapa setiap harimu ada kelimpahan yang Tuhan kasih di dalam setiap kita secara pribadi.

Maka saya akan tutup kebaktian hari ini dengan mengajak Saudara membaca satu ayat di dalam Perjanjian Lama, yaitu di dalam 2 Tawarikh dan ini akan menjadi penutup bagi kita semuanya. Di dalam 2 Tawarikh 7:14. Mari kita baca ayat 12-14. Mari kita baca bersama-sama. “Kemudian TUHAN menampakkan   diri kepada Salomo pada malam hari dan berfirman kepadanya: “Telah Kudengar doamu dan telah Kupilih tempat ini bagi-Ku sebagai rumah persembahan. Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku, dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” Saudara sekalian, ini adalah janji Tuhan yang diberikan kepada Salomo, di mana waktu kita melihat Salomo, dia bergumul bagaimana membangun bait suci Tuhan, maka di situ Tuhan mengatakan, “Telah kudengar doamu. Engkau memohon apa, Tuhan tidak tutup telinga.” Di saat kita berdoa kepada Tuhan memohon apa, Tuhan bukan Tuhan yang cuek bebek dan tidak mau mendengar doamu. Saudara, Tuhan adalah Tuhan yang memperhatikan setiap doa orang-orang percaya.

Pertanyaannya adalah, do you pray to Him? Apakah engkau berdoa untuk Dia dan engkau berdoa kepada Dia dan memohon kepada Dia? Salomo seorang yang penuh hikmat bijaksana, tapi dia pun tahu orang yang berbijaksana pun butuh doa kepada Tuhan, memerlukan doa kepada Tuhan, dan sangat mementingkan doa di dalam hidupnya. Meskipun Salomo akhirnya banyak hal yang jatuh ke dalam dosa, tapi dia juga mengajarkan kepada kita, yaitu apa? Kalau kita tidak berdoa, maka kita akan menyusul kegagalan Salomo. Maka Dia mengatakan, “Telah Kudengar doamu.” Dan berikutnya apa? “Telah kupilih tempat ini bagi-Ku.” Saudara, apa yang digumulkannya? Bait suci Tuhan. Dan bait suci Tuhan bukan persetujuan daripada manusia, tapi Tuhan mengatakan, “Telah Kupilih.” Pertanyaannya, hari ini, engkau berdiri di gereja yang akan menjadi gereja di kotamu ini, tahukah engkau, kalau Saudara sudah diizinkan bergereja, diberikan gedung gereja, diberikan jemaat oleh Tuhan kepada kita semuanya, dan kita diberikan hamba Tuhan, dan kita diberikan pelayanan, semua itu tidak lepas daripada pilihan Tuhan. Dan kalau Tuhan sudah memilih, siapa bisa melawan pilihan Tuhan?

Salomo, waktu dia gentar, Tuhan mengatakan, “Kudengar doamu.” Di saat Salomo gentar, dia tahu bahwa apa? “Aku yang memilih tempat ini bagiKu, bukan bagimu.” Bagiku berarti bagi kemuliaan Tuhan, bagi kehendak Tuhan. Wah, Saudara! Jadi Saudara, di tempat ini kita menikmati gedung ini meskipun masih prematur, tapi gedung ini adalah di atas izin Tuhan ditetapkannya sebagai tempatmu beribadah. Kesulitan-kesulitan yang ada nggak bisa kita pungkiri, tapi tidak juga bisa kita pungkiri Tuhan memberikan tempat bagimu. Dan bukan hanya itu saja. Bukan hanya, “Aku mendengar doamu.” Bukan sekedar, “Aku yang menetapkan tempat ini bagi-Ku sebagai rumah persembahan,” tetapi bagaimana di situ kita bisa belajar Saudara. Belajar apa Saudara? Yang pertama, orang yang mau berdoa kepada Tuhan, orang yang mau berseru kepada Tuhan, orang yang mau senantiasa mencari wajah Tuhan, Tuhan ndak akan meninggalkan mereka tapi Tuhan berjanji akan membangunkan rohani mereka.

Coba lihat di dalam ayat 13, “Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan” berarti apa? Saudara terlindungi dari air hujan. “Bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi”, Saudara tidak punya akan kelimpahan, Saudara akhirnya mengalami paceklik. ”bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku”, Saudara diizinkan berada di dalam posisi yang sangat sulit, kesehatan. “dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut” mengalami semuanya itu, Saudara, Tuhan bukan Tuhan yang jahat. Tuhan mengizinkan semuanya itu terjadi bukan untuk membuat Saudara menjadi orang-orang yang akhirnya meninggalkan Tuhan. Tetapi Saudara, Tuhan mengizinkan semua kesulitan-kesulitan itu ada adalah untuk mengajarkan kita merendahkan diri, mengajarkan kepada kita berdoa, mengajarkan kepada kita mencari wajah Tuhan dan mengajarkan kepada kita berbalik dari jalan-jalan yang jahat. Jadi Saudara, hidup sulit bukan untuk men-downgrade imanmu. Hidup sulit bukan untuk membuang imanmu. Hidup sulit bukan untuk menghancurkan imanmu. Hidup sulit adalah Tuhan izinkan adalah untuk mengajarkan kepada Saudara merendahkan dirimu. Learn how to be a man of humility. Rendah hati di hadapan Tuhan, berdoa, mencari wajah Tuhan.

Dan Tuhan mengatakan satu hal, kalau mereka merendahkan diri, berdoa, mencari wajah Tuhan, berbalik dari jalan-jalan yang jahat, apa kalimat berikutnya? “Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” Saudara, dan ini menjadi pelajaran bagi Saudara dan saya sebelum kita akan menutup khotbah pada hari ini. Siapakah orang yang akan dibangun rohaninya? Meskipun mereka mengalami kesulitan tetapi mereka masih bisa mengalami kebangunan rohani. Dan siapakah orang yang mengalami kebangunan rohani di dalam hidupnya? Yang pertama, yaitu di dalam ayat ini, adalah if my people call my name. Di saat engkau berseru kepada Tuhan, berbalik kepada Tuhan, dan mendekatkan diri kepada Tuhan dan mempautkan kasih-Nya yang mula-mula yang Tuhan kasih, itu menjadi kasih yang kita kejar terus menerus. Berapa banyak dari kita yang sudah pertama kali bertobat kita mengasihi Tuhan tetapi sekarang sudah bertahun-tahun jadi orang Kristen kita kehilangan kasih yang mula-mula itu. Now back! Go back! Dan kembali kepada kasih mula-mula itu, kasihi Tuhanmu, kasihi firman Tuhan, kasihi setiap apa yang Tuhan sudah kasih kepada kita dan mengasihi semuanya itu. Kalau tidak Saudara, kita akan terjebak di dalam setiap apa yang kita lihat. Kita akan terjebak dari setiap kesulitan-kesulitan. Kita akan terjebak dari sakit hati. Kita akan terjebak daripada kekecewaan. Kita akan terjebak dari setiap apa yang kita real lihat di depan mata kita. Sehingga akhirnya kita buang-buang waktu terlalu banyak hanya untuk urusan-urusan yang seperti itu tetapi kita ndak bisa melihat betapa Tuhan mengasihi orang berdosa, mengasihi saya, mengasihi orang-orang yang mengecewakan itu. Tuhan mengasihi mereka juga. Dan kadang-kadang kita menjadi orang-orang yang akhirnya hanya hidup karena kekecewaan bukan hidup daripada kasih Tuhan kepada orang yang mengecewakan Tuhan.

Saudara, the subject of revival adalah di saat mereka berseru kepada Tuhan, dan berteriak kepada Tuhan dan memohon, “Tuhan pulihkan saya yang loyo ini. Pulihkan saya yang lamban ini. Pulihkan saya yang malas ini. Pulihkan saya yang kurang ini. Pulihkan saya”. Adakah orang-orang seperti ini di gereja ini? Yang berdoa kepada Tuhan memohon “Tuhan pulihkan saya.” Gereja ini bukan sekedar tempat orang-orang berdosa ngumpul. Tapi gereja ini haruslah tempat orang-orang berkumpul dan sama-sama mengejar hidup suci, mengejar hidup yang benar dan mengejar hidup yang Tuhan ajarkan. Dan Tuhan mengubah hidup mereka hari demi hari. Maukah hidup Saudara dirubah hari demi hari? Mau nggak hidup Saudara diubah setiap harinya semakin kudus, semakin benar dan semakin mengasihi Tuhan? Mau?

Saudara, the subject of revival adalah if my people who have called my name. Maka belajarlah berdoa secara pribadi, belajarlah berdoa di gereja ini, belajarlah berdoa bersama dengan hamba-hamba Tuhan, berdoa dengan pengurus-pengurus gereja, berdoa dengan setiap orang-orang percaya memohon kebangunan rohani di gereja, memohon kebangunan rohani kepada setiap hamba Tuhan, memohon kebangunan rohani dalam jemaat dan juga dalam hidupmu satu demi satu. Nothing is impossible untuk hidupmu mengalami revival. Jangan bayangkan revival itu seperti sesuatu yang spectacular di luar sana dengan satu kumpulan orang-orang akhirnya bertobat. Bukan itu! Revival adalah kita akhirnya hidup suci secara pribadi, mengalami kesucian Tuhan, kita diubahkan oleh Tuhan. Dan kita setiap hari akhirnya bisa melihat Tuhan itu adalah Tuhan, tiang awan tiang api hidup saya, tiang awan tiang api hidup mereka.

Dan bukan sekedar the subject of revival diajarkan dari Tawarikh ini, kedua adalah the condition for revival, di mana orang yang memohon revival akan mengalami apa? Akan menjadi orang yang bagaimana? Alkitab mengatakan mereka will humble themselves. Mereka akan merendahkan dirinya di hadapan Tuhan. Mereka akan berdoa. They will pray. Dan dia dikatakan akan mencari wajah-Nya, they will seek my face. Mereka akan mencari wajah Tuhan setiap harinya. Dan mereka akan turn from their wicked ways, mereka akan meninggalkan akan jalan-jalan yang jahat. Dan bersandarkan kepada Tuhan setiap hari. Alkitab mengatakan, “Aku adalah pokok anggur dan kamu adalah ranting-rantingnya.” Tanpa pokok anggur you are just nothing! Tanpa Aku kamu tidak ada apa-apanya, without me, you are just nothing. Maka Saudara, orang yang mengejar kebangunan rohani adalah mereka yang humble themselves, mereka yang berdoa senantiasa kepada Tuhan dan mereka yang mencari wajah Tuhan.

Saya ingin tanya, jemaat di tempat ini, bersandiwarakah engkau menjadi orang Kristen? Atau kamu menjadi the genuine Kristen? Kalau kamu seorang genuine Christian man, mari kita sama-sama be humble. Mari kita sama-sama be pray. Mari kita sama-sama seek His face every day. Jangan cuma janji doang. Jangan janji tok! Tapi mari kita sama-sama berjanji setiap hari minta itu kepada Tuhan. Dan bukan hanya itu saja, berdoa memohon supaya I can turn away from my sin. Tawaran dosa, tawaran kejahatan, Saudara akan belajar untuk bagaimana di dalam Tuhan aku tidak mau berkaitan dengan itu. I turn away from my wicked ways. Aku ndak mau ikut jahat, aku ndak mau ikut dalam urusan yang tidak benar. Aku hanya mau ikut jalan Tuhan.

Dan Saudara, 2 Tawarikh ini, terakhir, the reason of revival apa? Setiap orang yang berdoa, setiap orang yang memanggil nama Tuhan, setiap orang yang mencari wajah Tuhan adalah orang yang bagaimana, yang mengharapkan apa? Terakhir, the reason of revival, Alkitab mencatat di mana Tuhan berkata kepada Salomo, dan apa yang dikatakan? Tuhan mengatakan bahwa, “Aku akan mendengar dari surga, Aku akan mengampuni dosa mereka, Aku akan memulihkan negeri mereka.” Mari Saudara, saya ajak Saudara sekali lagi bersama-sama dengan saya membaca. Membaca ayat 14 dan baca pelan-pelan, dengan iman membaca, dan belajar dari bacaan ini. Dan tahun 2024, mintalah kepada Tuhan, saya mau belajar seperti apa yang saya baca dan saya mau dipakai Tuhan seperti apa yang dijanjikan oleh Tuhan. Dan mari kita bersama-sama membaca, pelan tapi pasti membaca 2 Tawarikh 7:14, “dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” Saudara inilah the reason of revival, di saat engkau berdoa mencari Tuhan, mencari wajah Tuhan dan terus memohon kepada Tuhan, melewati setiap realita yang ada, Tuhan berkata, “then I will hear from heaven. And will forgive them. And I will heal their land.

Saudara, maukah Saudara tahun 2024 ini kita sama-sama bisa belajar hal ini? Setiap hari minta Tuhan memimpin supaya engkau mengasihi Tuhan seperti engkau pertama kali bertobat. Dan minta kepada Tuhan, I will seek Your face every day. I will seek Your grace every day. I will seek Your will every day. Dan kalau Saudara minta itu kepada Tuhan setiap hari. You are not alone. Saudara nggak akan sendirian. Setiap hari Saudara akan dapat menikmati Tuhan. Percayalah kepada Dia, Saudara sekalian. Saya suka istilah Jawa “Gusti ora sare”. Dan itu bukan milik daripada orang-orang NU yang memperkenalkan itu. “Gusti ora sare” bukan milik orang Jawa, “Gusti ora sare” adalah milik Gusti itu sendiri. Pertanyaannya, tahukah engkau kalau Gusti ora sare, Saudara sepatutnya terus mencari apa yang Gusti mau dalam hidupmu.

Sampai kapan Saudara akan hidup? Nggak ada yang tahu. Tetapi one for sure, ajaran Kitab Suci adalah kalau engkau mau rohanimu dibangun, satu-satunya jalan cuma kembali kepada jalan Tuhan. Dan kembali kepada jalan Tuhan engkau akan menjadi orang-orang yang bukan sekedar bahagia, engkau orang yang penuh sukacita. Amin? Mari kita sama-sama bangkit berdiri. Mari kita berdoa.

Dengarlah doa kami ya Tuhan, kami sangat berterima kasih kalau Engkau masih peduli kepada kami, sehingga Engkau masih mau menyampaikan seperti yang pemazmur lakukan, berdoa. Kami rindu kami punya teladan doa, kami rindu kami punya kebiasaan berdoa, kami rindu kami punya akan apa yang juga kami wariskan kepada keluarga kami, generasi berikutnya, yaitu berdoa kepada Tuhan. Kami rindu kebangunan rohani terjadi. Dan kiranya Tuhan berbelas kasihan, terjadi di kota ini, terjadi di dalam diri pribadi kami. Tuhan, ini doa permohonan kami. Terima kasih Tuhan. Kami berterima kasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. (HS)

Comments